LANGKAT-Petani kelapa sawit di Langkat khususnya wilayah Langkat Hulu seperti di kecamatan Bahorok mengeluh. Pasalnya nilai jual hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit meroket anjlok/murah.

Informasi dihimpun diwalayah dimaksud pada Jumat, 29/5/2020 menyebutkan harga jual lapangan kisaran Rp 850,oo-Tp 900.000 / Kg.

Tergantung jauh dekat ke jalan raya ujar petani di daerah itu. Sebelum lebaran sempat mencapai diatas Rp 1000,oo Kg namun belakangan terus menurun keluh petani sawit.

Alip (52 thn) salah seorang petani warga Bahorok mengeluhkan kondisi demikian petani lesu. Tanaman tidak bisa dirawat pupuk karena sudah tidak sesuai.

Akibatnya ke depan petani tidak akan menghasilkan produksi yang maksimal. Barang produksi industri /pupuk serta herbisida tidak mengalami penurunan sehingga tidak ada kesesuaian urainya menimpali.

Disinggung tentang upah /jasa panen, Alip menguraikan tergantung jauh -dekat jarak lansir dan kondisi areal kebun. Biasanya satu paket jasa pemanen dan cost lansir hingga lokasi transaksi.

Sementara Irwan salah seorang agen/pengumpul TBS saat transajsu ditemui di desa Timbang Jaya kecamatan Bahorok mengaku ketetapan nilai beli lapangan brrdasarkan harga jual di Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

"Penyesuaian nilai jual dengan operasional lapangan. Petani yang langganan niaga mengaku mengeluh namun kami (agen-red) tidak juga bisa membantu," pungkasnya.

Petani kelapa sawit berharap saatnya pemerintah hadir menyesuaikan nilai jual produuksi petani. Terutama disaat pandemi covid -19 virus corona petani terdampak terhadap peradapan ekonomi.