MEDAN-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Irman mengemukakan anggaran live streaming (siaran langsung melalui youtube) tentang kegiatan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumut untuk dua bulan ini senilai Rp 150-an juta.

"Anggaran yang Rp 150-an juta ini merupakan bagian dari anggaran komunikasi dan publikasi Posko Gugus Tugas Sumut totalnya sekira Rp 1,2 milyar. Jadi sisanya untuk berbagai kegiatan sosialisasi dan komunikasi lainnya termasuk leaflet, brosur, spanduk dan lainnya," jelas Irman.

Menjawab wartawan di Posko Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Sumut di Gubernuran Medan Irman berulang meluruskan tidak benar untuk live streaming itu menghabiskan dana Rp 1,2 milyar untuk dua bulan ini.

Dijelaskan anggaran yang Rp 150-an juta tersebut dialokasikan untuk membayar honor petugas sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku yakni Rp 150 ribu per hari dan untuk sewa alat pendukung yang belum dimiliki oleh Kominfo.

"Jadi anggaran itu untuk membayar honor petugas termasuk honor beberapa tenaga skill pendukung serta sewa alat. Jadi hanya untuk itu, tidak ada untuk sewa gedung," jelas Irman yang juga Kepala Badan Litbang Sumut.

Kini setelah berlangsung 2 bulan untuk sementara katanya sedang dievaluasi agar anggaran live streaming (siaran langsung melalui youtube) ini diusahakan masih bisa diefisienkan dan dihemat, antara lain akan sepenuhnya menggunakan sumberdaya sendiri yang ada di Pemprovsu.

Diharapkan dengan evaluasi dan pembenahan maka kegiatan akan lebih baik dalam menyiarkan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan wabah virus Corona atau Covid-19.

Sebelumnya, Pemprov Sumut telah melakukan rapat dengan Pansus Anggaran Covid-19 DPRD. Para anggota dewan menyinggung bahwa siaran langsung yang dilakukan itu tidak efesien kepada masyarakat.

Setelah adanya protes, Irman segera akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran terhadap siaran langsung itu. Sehingga, siaran langsung ini akan dilaksanakan dengan lebih baik lagi dengan segenap sumberdaya yang ada termasuk pengadaan peralatan yang dibutuhkan.

"Melakukan evaluasi terhadap anggaran itu. Nanti akan langsung dikelola Kominfo dan Biro Humas untuk meminimalisir biaya,"ujarnya.

Ketika dilaksanakan langsung oleh pihaknya, ia mengaku bahwa anggaran yang keluar nantinya tidak melebihi seratus juta.

"Kalau anggaran setelah kami tangani bersama akan berkurang, di bawah Rp 100 juta, karena tidak ada lagi sewa alat," jelasnya.