TOBA-Keberadaan eceng gondok di sungai/danau kerap menimbulkan masalah, mulai dari potensi penumpukan sampah hingga merusak ekosistem air. Butuh penanggulangan khusus supaya tanaman jennis gulma ini tidak dapat menyebar.

Berangkat dari keresahan masyarakat terhadap keberadaan eceng gondok yang menyebabkan saluran air menyumbat dan merusak ekosistem air. Mahasiswi KKN di desa pangombusan, kab. Toba membuat terobosan pengolahan eceng gondok menjadi pupuk kompos organik Selasa (12/05/20).Ia menyebutkan bahwa prosesnya mudah.

"Proses pembuatannya pertama limbah eceng gondok diambil dari sungai/danau kemudian di cacah dan di fermentasi dengan mol atau EM4 untuk membantu proses pelapukan. Setelah itu di tutup dan difermentasi selama 2-3 minggu. Dan di bolak balik selama 3 hari sekali" ujar indri.

Indri mengatakan setelah pupuk kompos organik eceng gondok masak. Maka dapat di gunakan sebagai pupuk untuk perkarangan maupun sistem pertanian di lingkungan sekitar.

Dihubungi secara terpisah dosen pembimbing lapangan Mutammimul Ula, S.Kom., M.Cs berharap pemanfaatan eceng gondok ini mendapat menyelamatkan ekosistem air dan membantu masyarakat dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia.