SAMOSIR-Belakang ini, entah karena dampak Corona virus disease (Covid-19), semangat bertani masyarakat Kabupaten Samosir tahun terlihat semakin bertumbuh. Dimana, waktu tahun lalu sebelum pandemi Corona mewabah, terlihat banyak lahan kosong tidak dimanfaatkan setelah panen padi usai. Namun di tahun 2020 ini, tampak sawah padi yang telah selesai di panen, sebagian besar sudah langsung diolah kembali untuk penanaman padi dan jagung.

Salah satu warga Desa Pardugul yang lahannya berada di Desa Panampangan, Pak Rey Sitanggang (35) kepada GoSumut, Sabtu (9/5/2020) di lahannya sedang menanam jagung bersama istri membenarkan, memang sedikit berbeda semangatnya para petani di desanya tahun ini.

"Ada yang berbeda memang dari tahun sebelumnya. Ini saya lihat, para petani di Kampung ini terlihat bersemangat bercocok tanam. Sebagian sudah ada yang menanam padi kembali. Sebagian lagi sudah melakukan penanaman jagung, dan sudah banyak lahan terolah walau belum ditanami. Kalau tahun lalu, banyak lahan yang nganggur usai padi dipanen," beber Pak Rey.

Ketika ditanya apakah ada hubungannya dengan kondisi saat ini atas kehadiran pandemi Corona, Pak Rey menyebutkan, hanya kemungkinan kecil. Semangat petani tumbuh kemungkinan besar dikarenakan akhir-akhir ini Kabupaten Samosir masih sering turun hujan.

"Kalaupun iya, kemungkinannya kecil karena anjuran Pemerintah untuk jaga jarak, sehingga masyarakat memilih beraktivitas di sawah masing-masing. Namun, kalau saya melihat, dominan dipicu kondisi alam Samosir yang akhir-akhir ini masih sering turun hujan. Yah, mudah-mudahan saja alam tetap bersahabat agar usaha dan semangat kami para petani tidak luntur. Tenaga, waktu dan modal tidak sia-sia, karena saat ini sudah mulai juga musim angin kencang," ujarnya.

Ia juga mengaku, dalam tiga tahun berturut ia mengolah lahannya seluas hampir 3 rante di Desa Panampangan itu, baru tahun ini langsung kembali diolah dengan menanam jagung varietas BISI 226 usai panen padi. Sebelumnya, setelah panen padi, dibiarkan begitu saja menunggu musim tanam padi tiba baru diolah kembali.

"Ini juga baru pertama kali langsung kita olah untuk penanaman jagung setelah padi panen. Karena sepertinya, cuaca masih mendukung. Namun tahun sebelumnya, menunggu musim tanam tiba, kita biarkan saja begitu tidak ditanami apapun. Tapi memang, itu karena faktor cuaca yang kurang baik," ucap Pak Rey.

Tidak lupa, ia juga berharap, semoga pagebluk Corona tahun ini bisa segera berakhir agar boleh kembali melakukan rutinitas masing-masing seperti sebelumnya, sehingga perekonomian masyarakat pun kembali normal.

"Tentu, kita sangat berharap semoga Indonesia segera lepas dari ancaman Corona agar semua kembali normal seperti sebelumnya," tutupnya.

Pantauan GoSumut dibeberapa desa, di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, sudah banyak lahan padi diolah kembali setelah panen padi selesai. Sebagian sudah selesai menanam padi kembali seperti di Desa Panampangan dan di Lumban Manik, Desa Lumban Suhi-suhi Toruan. Sebagian lagi, sudah ditanami jagung.

Di Desa Pardugul dan Parlondut, tampak sudah banyak warga yang telah mengolah kembali lahan padinya yang baru beberapa minggu ini siap dipanen. Kembali diolah, untuk penanaman padi dan jagung. Sebagian diantaranya, bahkan sudah selesai melakukan penanaman jagung.