BENGKULU - Terkait viralnya foto buka bersama (Bukber) ketua DPD l Golkar Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah bersama pengurus Golkar Bengkulu, mendapat kritik dan komentar dari berbagai warganet. Mengenai hal tersebut, Rohidin Mersyah yang juga Gubernur Bengkulu tersebut menjelaskan kronologis kejadian tersebut.

"Ini memang perlu diluruskan karena pada tanggal itu memang ada agenda partai Golkar Bengkulu itu membagikan masker dan takjil untuk masyarakat di beberapa titik seperti perempatan kantor golkar, di depan masjid Baitul Izza dan di simpang Padang Harapan. Selesai pembagian itu ya hari sudah menjelang waktu berbuka sementara rumah teman- teman pengurus itu tempatnya kan berjauhan dengan pertimbangan seperti itu spontan kita berkesimpulan, ya sudah kita membatalkan puasa di rumah makan terdekat saja," ungkap Rohidin via telepon, Jumat (8/5).

Dilanjutkan Rohidin, setiba di rumah makan tersebut, pihaknya langsung duduk di tempat ruangan tertutup di belakang. Dan tetap menggunakan protokol kesehatan covid-19.

"Jadi perlu kami jelaskan, saya sebagai ketua golkar ini bukan buka puasa bersama. Kategori buka bersama itu kan jelas, diundang kemudian kita tentu tempat dan jam berkumpulnya di mana. Tetapi ini kan tidak betul spontanitas untuk membatalkan puasa karena waktunya sudah tiba berbuka," ujar Gubernur Bengkulu itu.

Kembali dijelaskan Rohidin, ketika akan masuk rumah makan ini juga tetap menggunakan protokol kesehatan covid-19 semua cuci tangan pakai sabun, tetap menggunakan masker dan selesai acara membatalkan puasa selesai batalkan puasa pihaknya langsung pulang ke rumah masing-masing. Sekali lagi jumlahnya sangat terbatas kemudian di dalam ruang tertutup dan tetap menggunakan protokol kesehatan.

"Sholat magrib pun sebagian tidak disitu, lebih banyak yang pulang langsung ke rumah karena memang tidak direncanakan sama sekali. Jadi bukan agendanya tuh bukan buka puasa bersama tapi memang habis mengadakan acara bagi takjilan bagi masker tiba waktunya berbuka ya terus kita membatalkan puasa kita di rumah makan terdekat," tandasnya.

Jadi tambah Rohidin, tidak mungkin pihaknya melakukan hal yang mengabaikan apa yang menjadi himbauan pemerintah dalam rangka pemberantasan covid-19. "Justru kita selalu mengkampanyekan bagaimana menjaga phisycal distancing dan sosial distancing. Tetapi dalam situasi seperti yang kami alami sebagai pengurus golkar kemarin ya memang tiba waktu berbuka puasa, sementara kita masih di lokasi ya tentu kita juga disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan sekali lagi tetap menggunakan protokol kesehatan," tutup Rohidin.***