BENGKULU - Beredar foto buka bersama (Bukber) Ketua DPD Partai Golkar yang juga Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beserta pengurus di salah satu rumah makan mewah di Kota Bengkulu, Rabu, 6 Mei 2020. Bukber tersebut dikecam sejumlah warganet, pasalnya, bukber diadakan di tengah perang melawan pandemi Covid-19. Apalagi di acara Bukber itu ada Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu yang selama ini terus mengkampanyekan social distancing atau physical distancing dan sejumlah imbauan pemerintah lainnya untuk memutus mata rantai penularan virus Corona.

Tak hanya itu, bukber juga dilakukan di hari di mana terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Bengkulu, yang menimpa dua orang tenaga medis. Salah satu yang mengungkapkan kemirisannya terhadap bukber tersebut adalah akun Facebook Dini Dini, ia menyayangkan hal itu terjadi sebab bagaimana masyarakat mau mengikuti imbauan pemerintah, sedangkan pemimpinnya saja abai.

"Disaat sebagian negara di dunia lockdown, di saat presiden RI menyerukan jaga jarak/pshycal distancing, di saat para menteri berusaha rapat pun via virtual, Di saat anak2 SMA harus give away dalam kelulusan, anak2 sekolah harus belajar di rumah. Dan pekerja harus rela stay at home, orang dilarang mudik, Kepala daerah /gubernur malah bukber. Gimana masyarakat mau nurut kalo pemimpinnya saja mengabaikan pshycal distancing, kalo ada 1 yg kena positif covid19 semua tertular itu. Miris," tulis Dini disertai tagar #ngeri dan #potretBengkulu.

Begitu juga dengan akun Facebook Yudha Baros, yang juga mempertanyakan hal ini. "Tolong Jawab Pak Gubernur Terbaik Di Dunia. Apa Sudah Boleh Kami kO Ngadakan Buka Puasa Bersama ??? Kareno Berapo Agenda Kami Buka Bersama Semuanya Batal Karena Mengindahkan Imbauan Pemerintah Untuk Pshycal Distancing! Maaf Kalau Agak Keras Pak Gub, Tolong Berikan Contoh Yang Baik Dengan Kami. APALAGI NANTI ALASAN KLARIFIKASI DARI ANDA PAK GUBERNURKU ???????” tulisnya.

Menanggapi nyinyiran netizen, salah satu kader Golkar, Robert Alamsyah, memberikan penjelasan bahwa bukber tersebut tidak diagendakan. "Kami membagikan takjil tadi kan, kebetulan orang lah buka puasa, kami ke rumah makan itukan sudah buka, tidak ada larangan rumah makan buka kan. Pas kami ke situ kan ada bang Izda Putra sama kelompoknya, ada Fajri, ada semua di situ, tapi bukan kumpul-kumpul dan itu juga pakai jarak. Tidak ada agenda bukber itu, hanya kebetulan habis bagi-bagi takjil, bagi-bagi masker," jelas Robert.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Infokom dan Media DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Zulkarnain Kaka Jodho mengatakan, bukber terjadi karena kerinduan teman-teman pengurus kepada Rohidin dan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Samsu Amanah. Namun ia memastikan semuanya berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan.

"Kalau mau cari kesalahan apa saja bisa dicari-cari. Banyak orang di luar sana yang juga kumpul-kumpul di luar sana, karena ini kumpulnya dengan ketua Golkar yang juga gubernur pasti menjadi trending topik. Tentunya ini setelah melakukan pembagian takjil dan masker kepada masyarakat,” kata Kaka Jodho.

"Teman-teman pengurus rindu dengan pak ketua dan pak sekretaris, maka teman-teman mengajak buka di salah satu rumah makan. Tentunya Partai Golkar memastikan bahwa yang hadir sudah melalui rapid test dan sesuai protokol Covid-19, dan dinyatakan negatif," sambung Plt Ketua DPD Partai Golkar Bengkulu Utara ini.

Kendati demikian, Kaka Jodho mengapresiasi sikap kritis yang disampaikan, ia menilai hal itu sebagai bentuk kasih sayang. Ia juga menginformasikan bahwa di tempat yang sama juga ada Izda Putra dan rekan-rekannya yang juga menggelar bukber.

"Semoga yang mengingatkan terhadap Ketua DPD I dan Partai Golkar adalah bentuk perhatian dan rasa sayang terhadap Pak Rohidin Mersyah, baik sebagai Ketua Partai Golkar dan Gubernur Bengkulu, dan semoga mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT," demikian Kaka Jodho sembari kembali menegaskan bahwa bukber tersebut atas dasar permintaan para pengurus yang rindu, dan juga tidak melibatkan banyak orang, karena hanya internal Golkar saja.***