SERDANGBEDAGAI-Meskipun dilandah wabah virus corona (Covid-19) yang kini melanda dunia termasuk di Indonesia, kian hari terus melemah dampak perekonomi masyarakat di Indonesia khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai terus melemah dikalangan masyarakat menengah kebawah.

Meskipun pemerintah telah memberikan bantuan kepada warga kurang mampu, namun bantuan tersebut tak kunjung datang. Ditambah lagi dengan adanya dampak pandemi covid-19 sekian hari semakin cukup dirasahkan bagi kalangan masyarakat yang kehidupanya hanya menunggu harapan.

Hasil penelusuran Potretan Gosumut dalam kehidupan warga miskin di SerdangBedagai yang terlihat bantuan yang sudah dijanjikan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Daerah sampai saat ini belum terealisasi.

Seperti yang dialami Nek Asiah (70) seorang Janda lansia yang hidup bersama anak dan tiga cucunya tinggal Dusun I, Desa Lubuk Rotan, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Nek Asiah saat disambangi dikediamanya, Selasa(5/5) siang mengungkapkan unek-uneknya bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan, baik BLT, PKH, bahkan sampai sekarang, ditambah lagi dengan adanya wabah Covid-19 bantuan maupun uluran tangan maupun kepedulian Pemerintah Desa dan Pemkab Sergai belum juga datang.

"Nek Asiah yang kesehariannya mengganyam atap daun Rumbia untuk menyambung hidup, berharap agar Pemerintahan Desa atau Pemkab Sergai memperhatikan orang -orang seperti kami. Capek Pak kami didata terus tapi bantuan tidak pernah kunjung tiba, dulu pernah saya dapat beras Raskin 15 kg tapi saya bingung kenapa sekarang saya tidak dapat," keluh Nek Asiah.

"Padahal pendataan sudah diambil baik itu KTP dan KK, bahkan di foto-foto juga. Namun tak juga ada. Dari pada berharap bantuan dari pemerintah lebih baik saya anyam daun rumbia untuk menganti atap rumah ini"ungkap Nek Asiah.

Dilokasi berbeda, Abdul Rahim (68) Warga Dusun 5 Desa Pekan Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu , Kabupaten Serdang Bedagai. Hidup sebatang kara dirumah tidak layak huni di bantaran saluran irigasi. Kek Rahim yang dulunya bekerja sebagai nelayan kini sudah tidak sanggup bekerja lagi karena faktor usia.

Kek Rahim saat di sambangi dikediaman mengatakan dirinya sudah tinggal disini selama 20 tahun dan menumpang ditanah milik Pemerintah, rumah ini juga dibangun atas bantuan tetangga. Sambil menangis Kek Rahim mengaku untuk makan keseharian berasal dari belas kasihan tetangganya.

Begitu juga di rasakan Surianto (46) warga Dusun 3 Desa Pekan Sialang Buah tidak lebih baik dari Kek Rahman, di usia yang masih muda Surianto harus mengalami penyakit Stroke ditambah lagi dengan istrinya yang tidak mau bersamanya lagi. Saat ini Surianto menumpang dirumah abang Iparnya.

Untuk makan sehari hari Surianto harus mengharap belas kasian tetangganya, mirisnya dengan penyakit Stroke yang dialaminya belum ada bantuan baik dari Pemerintahan Desa Setempat ataupun Pemerintah Kabupaten.

Meskipun Surianto agak sulit berbicara, namun dirinya mengaku dirinya memiliki Kartu Keluarga(KK) asal Kebun Ubi, namun karena dibawa sang istri dirinya agak kesulitan.