MEDAN-Berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) pada bulan April 2020, Sumut mengalami Deflasi hingga 0,29 persen. Hal ini dipengaruhi sejumlah kebutuhan pokok dan harga komoditas di Sumut menurun.

Adapun komoditas utama penyumbang deflasi selama April 2020 di Medan, antara lain cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras, biaya pulsa ponsel, cabai rawit, minyak goreng, dan air kemasan.

Dikatakan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi deflasi ini terjadi empat kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut, yaitu Sibolga sebesar 0,66 persen, Pematangsiantar sebesar 0,40 persen, Kota Medan sebesar 0,28 persen dan Gunung Sitoli sebesar 0,71 persen.

"Sedangkan Padangsidimpuan mengalami inflasi 0,04 persen," katanya dalam paparan rilis resmi BPS Sumut melalui tayangan langsung melalui youtube di Kantor BPS Sumut, Senin (4/5/2020).

Dari gabungan 5 kota IHK tersebut, Sumut mengalami deflasi 0,29 pada April 2020.. Sedangkan untuk Kota Medan tercatat mengalami deflasi 0,28 persen dikarenakan terjadi penurunan IHK dari 102,89 pada Maret 2020 menjadi 102,60 pada April 2020.

Dijelaskan Suhaimi, adapun deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,80 persen, kelompok transportasi sebesar 0,19, persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,82 persen.

"Kelompok yang mengalami inflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,61 persen daman kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,64 persen. Sementara kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks," pungkasnya.*