JAKARTA - Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan adanya 6 gejala baru terinfeksi virus corona. Keenam gejala tersebut yakni: panas dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan dan kehilangan indra perasa atau penciuman.

Sebelumnya sudah diketahui pula sejumlah gejala Covid-19, di antaranya sesak napas, batuk, pilek dan demam.

Dikutip dari Kompas.com, selain gejala-gejala di atas, seorang dokter spesialis kulit di Boston, Massachusetts, dr Dennis Porto menemukan gejala fisik dari orang yang terinfeksi virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Adapun pendapatnya itu diungkapkan melalui akun Twitter Dennis Porto, MD, MPH, @pourteaux pada Kamis (30/4/2020).

''Saya mendiagnosis seorang pasien (mungkin) dengan virus corona berdasarkan pemeriksaan kulitnya hari ini. Dia memiliki 'jari kaki Covid' selama enam minggu dan dinyatakan tidak menunjukkan gejala. Dia memiliki pekerjaan melayani masyarakat. Saya telah melihat beberapa pasien seperti ini. Sulit membayangkan virus ini belum ada di mana-mana,'' tulis Porto dalam twitnya.

Diketahui, ciri-ciri kulit diduga pasien Covid-19 memiliki ruam kemerahan di ujung jari-jari kaki.

Dilansir dari Dermatologytimes.com, Selasa (21/4/2020), gejala baru muncul pada pasien Covid-19, virus dilaporkan dapat memengaruhi tidak hanya paru-paru, melainkan organ-organ internal lainnya, serta indera.

Saat ini dokter kulit sedang mengamati reaksi kulit pada pasien dengan penyakit ini.

Adapun rekasi-reaksi ini termasuk ruam pada kulit seperti pasien yang mengalami DBD, ruam seperti gatal-gatal, ruam seperti campak, dan pernio.

Reaksi-reaksi ini dikenal sebagai ''jari kaki Covid-19''.

Menurut sebuah artikel dari USA Today, ''jari kaki Covid-19,'' pertama kali dicatat pada bulan Maret oleh ahli dermatologi Italia, tampaknya lebih banyak terjadi pada pasien anak-anak dan dewasa muda dan ditandai oleh lesi biru atau ungu yang muncul di jari kaki.

Tidak Ada Gejala Khas Lain

Menariknya, pasien dengan gejala kulit ini tampaknya tidak menunjukkan gejala khas lain yang terkait dengan virus, termasuk sesak napas, batuk dan demam, dan juga cenderung untuk menguji negatif sejak dini.

''Ini adalah manifestasi yang terjadi sejak awal penyakit ini, artinya Anda memiliki ini terlebih dahulu, kemudian Anda mengalami progres. Kadang-kadang ini mungkin petunjuk pertama Anda bahwa mereka memiliki Covid-19 ketika mereka tidak memiliki gejala lain,'' ujar Kepala Penyakit Menular di Schoool of Medicine University of Pennsylvania, Ebbing Lautenbach.

Lesi pada jari-jari kaki telah diamati menghilang setelah 7-10 hari pada beberapa pasien, sementara yang lain terus menunjukkan gejala virus yang lebih klasik.

Ebbing mengatakan kepada USA Today bahwa ''jari kaki Covid-19'' ini bisa menjadi bagian dari respons peradangan atau pembekuan darah.

Sementara itu, Kepala Perawatan Kritis untuk gawat darurat di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Susan Wilcox, MD menyampaikan, ia telah melihat lesi kulit ini pada pasien dengan kasus influenza atau pneumonia yang parah.

Oleh karena itu, tidak mengejutkan melihat gejala ini muncul pada pasien Covid-19.

''Pengobatan terbaik untuk ruam kulit ini pada titik ini adalah mengobati kondisi yang mendasari pasien dari Covid-19,'' ujar Ketua Divisi Dermatologi Klinis di Mayo Clinic, Dawn Davis.

Dakibatkan Virus

Di sisi lain, dilansir dari ABC7, Kamis (30/4/2020), dokter kulit menjelaskan jika "jari kaki Covid-19", ruam kulit adalah gejala yang dikaitkan dengan infeksi kulit.

Ketua Dermatologi di MedStar Washington Hospital Center, dr Vesna Petronic-Rosic mengatakan ada keterkaitan antara ruam kulit dengan infeksi virus corona.

Ia menjelaskan, hampir hingga 20 persen dari individu yang mendapatkan infeksi akan mengembangkan beberapa jenis penyakit kulit manifestasi kulit.

''Beberapa dari mereka muncul sebelum gejala sebenarnya dari infeks virus dan beberapa terjadi setelah pasien sudah pulih dan merasa sehat,'' katanya lagi.

Ruam juga terjadi pada pasien yang sangat sakit dan berada di rumah sakit, namun alasan itu menjadi lebih jelas bagi publik, sebab banyak perubahan terjadi pada pasien yang tidak mengetahui bahwa ada yang sakit atau sangat ringan.

Terkait kenampakan ruam pada ''jari kaki Covid-19'', Vesna mengungkapkan, rupa ruam yakni terlihat seperti radang dingin pada kaki dengan sedikit, mungkin bintik-bintik merah muda, berair atau ungu.

Sedikit Pembengkakan.

Vesna menjelaskan, pihaknya memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menghubungkan apa yang disebut jari kaki Covid-19 atau pseudo-frostbite adalah istilah lain untuk mereka.

''Kami perlu penelitian untuk benar-benar menghubungkannya dengan penyakit karena kami melihatnya pada pasien positif dan negatif dan karena tes antibodi belum tersedia untuk waktu yang lama,'' imbuh dia. ***