PEKANBARU - Anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi Demokrat, Kelmi Amri, mempertanyakan komitmen Gubernur Riau syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.

Komitmen yang Ia maksud adalah janji-janji saat kampanye. Dimana salah satunya adalah memperbaiki seluruh infrastruktur yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Karena menurut Kelmi, Kabupaten Rokan Hulu termasuk pemyumbang suara terbanyak bagi pasangan Syamsuar-Edy Natar saat Pilkada 2018 yang lalu.

"Sepanjang tahun 2019 hingga 2020 ini, ruas jalan Provinsi yang ada di Rokan Hulu kondisinya sangat memprihatinkan dan belum ada upaya konkrit dari Pemprov untuk mengatasinya," ujar Kelmi kepada GoNews.co melalui pesan elektroniknya, Kamis (30/4/2020).

Keluhan masyarakat selama ini kata Kelmi, tidak pernah direspon dan cendrung di abaikan. Sementara APBD 2020 sudah lama disahkan oleh DPRD. "Kita sudah lama mengesahkan. Tapi tak ada progres, dan sekarang kita kecewa sekaligus ragu akan komitmen Syamsuar -Edy Natar," ujar mantan Ketua DPRD Rohul itu.

Kerusakan ruas jalan Kabun-Tandun, Tandun-Ujung Batu, Sontang-Duri, Rokan - Batas Sumbar dan Dalu-dalu - Mahato sudah kian parah. Agar tetap bisa dilewati kata Kelmi, terpaksa pihak Kabupaten bergerak sendiri dengan anggaran seadanya.

"Kita minta ini harus segera dan secepatnya diatasi. Kita minta kepada Gubernur untuk mengevaluasi Kepala UPT PU Wilayah II yang meliputi wilayah kerja di Rokan Hulu. Karena kita melihat Kepala UPT PU Wilayah II ini tidak memiliki tanggung jawab terhadap kondisi ruas jalan di Rohul," tegasnya.

"Dia juga sangat lamban merespon keluhan warga, sementara dana swakelola yang selalu dianggarkan tak tepat sasaran. Sehingga kerusakan jalan yang sebetulnya bisa ditekan tak bisa dimaksimalkan dan cendrung sembrono," pungkasnya.***