MEDAN-Awal Februari kemarin Koperasi Teman Setia (TS) yang awalnya dulu bernama Koperasi Pedagang Ikan Nelayan (PIN) memberanikan diri untuk pindah dari tempat berjualan ikan yang pertama ke tempat yang lebih strategis yakni pindah ke depan.

Hal ini didasari perjumpaan beberapa kali dengan Plt Dirut PD Pasar Nasib S.sos yang memiliki Visi dan misi yang sama dengan Koperasi TS yaitu “memanusiawikan pedagang” sehingga gagasan-gagasan untuk meningkatkan pengunjung di Pasar Induk Kota Medan dan juga guna kenyamanan pedagang tercipta.

Salah satunya dengan memindahkan pedagang ikan laut, ikan kering, ikan air tawar dan ayam potong yang berada dibelakang ke tempat yang sekarang (ke depan).

Hal baik ini juga mendapat dukungan positif dari salah satu Dewan Pengawas Pembangunan Pasar induk, Kepala Cab II PD pasar Kota Medan (Edi Suranta),Kepala Pasar Induk (Sedia Ginting), Tokoh Masyarakat (Rajendra Sitepu), dan Stakeholder Pasar Induk.

Teguh Kawal Gurusinga, SE selaku Ketua sekaligus Direktur Utama Koperasi Teman Setia (TS) merespon cepat dukungan tersebut dan mengarahkan pedagang ikan air laut, ikan kering (ikan teri), ikan air tawar dan ayam potong untuk berpindah ke tempat sementara. Tahap awal ini sudah disiapkan sekitar 10 tenda berjualan, kita tetap berkoordinasi dengan pak dirut PD Pasar yang mendukung penuh kemajuan pasar untuk meminta menambah tempat lagi," katanya, Senin (13/4/2020).

Dikatakannya, untuk tahap awal terlihat bahwa pedagang sudah mempunyai langganan, bahkan dengan pindah lokasi ini langganan makin bertambah.

"Seperti dilihat pedagang ikan tawar biasanya cuma habis satu pengiriman, namun dengan pemindahan lokasi dagangnya mereka baru jam 7 pagi sudah habis dan menambah lagi dagangannya, dan pedagang ikan laut juga sama seperti itu," ujarnya.

Sehingga dengan pindah lokasi ini terlihat ada volume bagi para pedagang ikan dan omset pun tampak bertambah dari tempat sebelumnya. Ternyata perpindahan ini sangat berpengaruh.

"Melihat situasi dengan ramainya pembeli kami juga akan memikirkan penambahan tempat dengan berkoordinasi Dirut PD Pasar juga kepala pasar induk ini," ujarnya.

Misalnya fasilitas tempat seperti tenda, meja, dan lampu penerangan, kemudian untuk fasilitas listrik dan air yang menyediakan pihak pasar induk tentunya.

"Harapan kedepan kami bersama pak dirut ingin menjadikan Pasar Induk ini tercipta menjadi pasar yang lengkap, berbasis sistem dan teknologi digital sehingga tercipta pasar induk beroperasi 24 jam dan menjadi Pasar Induk Central yang menyediakan barang-kebutuhan masyarakat yang juga menjaga kontrol harga di wilayah kota Medan dan Daerah-daerah sekeliling kota Medan khususnya," jelasnya.

Disinggung terkait menyebarnya virus corona, untuk koperasi dan keanggotaan, pihaknya tidak ada pengaruhnya dan malah adanya peningkatan pendapatan.

Misalnya untuk harga, adanya sedikit kenaikan itu dikarenakan stok ikan agak berkurang, sebab ada instruksi larangan melaut untuk para nelayan.

Sementara Sedia Ginting selaku Kepala Pasar Induk Medan Tuntungan mengatakan, dengan dipindahkannya tempat para pedagang ikan ini karena dibelakang para pembeli kadang tidak tahu. Saat dipindahkan tempat berdagang di tempat yang baru ini menjadi lebih kedepan makan pengunjung lumayan bertambah.

"Terkait tempat tidak kami pungut biaya, dan untuk air dan listrik itu pihak kami yang fasilitasi namun tenda dan meja serta lampu pihak koperasi yang fasilitasi.Sebab pedagang ikan ini adalah untuk meramaikan dan melengkapi agar masyarakat lebih mudah berbelanja artinya masyarakat bisa berbelanja di satu tempat dengan harga murah dan lengkap," ungkapnya.

Perlu diketahui, bahwa para penjual ikan ini mulai buka dari pukul 23.00 wib sampai dengan pukul 11.00 wib, namun tergantung ramainya tidaknya pembeli, jika belum habis dagangan, maka penjualan hingga pukul 12.00 wib. Kedepannya Koperasi TS menyediakan layanan online untuk sayur dan ikan untuk rumah tangga dan penjual (warung atau pasar).*