LANGKAT-Pemkab Langkat menggelontorkan anggaran Rp 6,9 milyar untuk percepatan pencegahan Covid-19 atau virus corona.

Dana tersebut diambil Rp 1,3 M dari DTT atau Dana Tak Terduga dan Rp 5,6 M dari anggaran Dinas Kesehatan serta rasionalisasi anggaran.

Penggunaannya, diterangkan Jubir Satgas Covid-19 dr. M. Arifin Sinaga, untuk pembelian disinfektan 120 liter, teremoskener 13 buah, APD 40 set serta perlengkapan fasilitas untuk warga karantina.

"Jadi baru itu saja dana yang digunakan,"sebutnya saat berada di Posko Informasi Covid-19 Dinkes Langkat, Senin (30/3/2020).

Jubir juga menerangkan dana Rp 6,9 M tersebut, saat ini belum bisa digunakan seluruhnya, untuk yang sudah bisa digunakan baru DTT saja, senilai Rp. 1,3 M.

"Jadi dana Rp 5,6 M dari anggaran Dinkes dan rasionalisasi anggaran, belum bisa dipakai. Sebab saat ini masih dalam penggodokan perubahan anggaran, agar bisa digunakan,"ungkapnya.

Selanjutnya, dr. Arifin kembali menegaskan, untuk 15 APD yang diberikan kepada 5 rumah sakit rujukan sementara, benar bantuan dari BNPB. Bantuan itu, jauh hari sebelumnya memang telah dimohonkan oleh Dinkes Langkat yang ditujukan kepada Kemkes RI.

"Jadi pengusulannya jauh hari, sebelum ditetapkan anggaran Rp 6,9 M pada RDP antara Komisi B DPRD Langkat dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Langkat, Senin 23/3/2020 lalu," ungkapnya.

Kedepan, sambung dr.Arifin, pihaknya juga akan membuka posko untuk mengumpulkan donasi bantuan, bagi siapa saja yang ingin menyumbangkan sebagian rezekinya untuk percepatan pencegahan Covid-19 ini.

"Posko ini tujuannya untuk menyatukan kekuatan, sebab menangani corona harus bergotong royong. Kita semua saling membutuhkan bantuan satu sama lain termasuk Pemerintah, dalam menghadapi situasi ini," cetusnya.