MEDAN - Di tengah situasi genting yang diakibatkan oleh pandemi Corona Virus atau Covid-19 bagi masyarakat di dunia, tak terkecuali Indonesia, Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumut Hj Yulidar Bugis, SE, menyampaikan keprihatinannya dan mengharapkan agar kondisi ini dapat berangsur membaik mendekati datangnya bulan suci Ramadan 1441 H.

Selain itu, ia juga berharap agar sektor perekonomian yang paling mengalami pukulan dari dampak pandemi Covid-19 dapat kembali stabil. Terkhusus bagi para pelaku UKM yang menjadi kalangan paling rentan setelah diberlakukannya berbagai langkah antisipasi penularan Covid-19, seperti kebijakan belajar, bekerja dan ibadah di rumah, serta social/physical distancing.

Pernyataan tersebut disampaikannya melalui telepon kepada media, Kamis (26/3/2020), menyikapi kondisi yang berlaku saat ini.

Hj Yulidar menegaskan, IPEMI Sumut mendukung sepenuhnya kebijakan yang diambil pemerintah untuk melindungi warga negaranya dari virus mematikan tersebut. Termasuk di dalamnya soal karantina/isolasi, pelarangan berkumpul dan menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang serta penutupan tempat-tempat hiburan.

Meskipun diakuinya, bagi UKM yang bernaung dan menjadi binaan dari IPEMI Sumut, keadaan ini sangat berimbas kepada penjualan, di mana mereka tak lagi mudah dalam mendapatkan konsumen.

Semoga situasi yang tidak nyaman ini dapat segera berakhir dan Allah SWT selalu memberikan perlindungan bagi kita semua. Ini merupakan kondisi yang tak mudah untuk dihadapi, khususnya bagi para pelaku usaha.

"Namun yang harus kita lakukan saat ini adalah banyak berdoa, tetap berdiam di rumah sebagaimana imbauan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Corona dan melakukan hal-hal positif lain selama masa-masa sulit ini,” imbau Yulidar.

Ia juga memberikan semangat bagi seluruh pengusaha UKM, khususnya yang bernaung di bawah IPEMI Sumut, agar senantiasa kuat dan bersabar dalam menghadapi cobaan ini, juga tak putus berdoa serta melanjutkan ikhtiar.

Menurut Yulidar, bagi para pekerja kantoran maupun yang di lapangan, harus bisa beradaptasi dengan memanfaatkan waktu sebaiknya, walaupun di dalam kondisi wabah. Pekerjaan tetap bisa dimaksimalkan sebagai ikhtiar untuk melanjutkan kehidupan.

Selain itu, kebijakan untuk tinggal di rumah juga dapat dimanfaatkan para orangtua untuk mengawasi anak-anak yang jadwal sekolahnya diliburkan sementara, dengan mengisi waktu untuk hal-hal positif.

Dipindahkannya seluruh aktivitas ke rumah itu membuat para orangtua dapat menggunakannya sebagai kesempatan untuk lebih dekat dengan anak-anak dan seluruh anggota keluarga. Dapat mendampingi mereka dalam belajar, mengaji , mengerjakan tugas-tugas sekolah dan menjaga serta meningkatkan imunitas mereka melalui pola makan dan tidur yang lebih baik.

"Jangan sampai waktu hanya dihabiskan dengan bermain HP saja,” sambung Yulidar, mengingatkan.

Selain itu, Ketua IPEMI Sumut itu juga mengimbau kepada kalangan yang memiliki rezeki berlebih, untuk bersama-sama memberikan bantuan/sumbangan kepada pihak-pihak yang memerlukan, seperti tim medis maupun kalangan masyarakat bawah. Baik dalam bentuk pembagian masker, sanitizer, disinfektan, sembako, dan lain-lain.

Hj Yulidar juga menyampaikan harapannya agar pemerintah juga memberikan perhatian kepada pekerja kantoran, kafe/restoran, buruh harian lepas, driver ojek online, pedagang kecil di pasar tradisional, dan lain-lain.

“Kami meminta agar pemerintah juga dapat memperhatikan mereka, di mana dalam masa sekarang ini penghasilan mereka sangat menurun drastis. Padahal mereka mencari satu hari hanya untuk lepas makan keluarga saja. Tolong, sentuh dan rangkul mereka. Dampak virus ini sangat terasa bagi masyarakat bawah,” kata Yulidar memohon.

Pada bagian akhir, Ketua IPEMI Sumut mendoakan hal yang terbaik segera dilimpahkan Allah SWT bagi negeri ini. Agar masalah virus dapat teratasi dengan cepat, para dokter dan tim medis yang menangani tetap sehat dan bersemangat, sehingga kehidupan dapat kembali berdenyut normal.

“Kita semua harus optimis, Inshaa Allah segalanya akan segera membaik dan kita dapat menyambut bulan suci Ramadan serta beribadah dengan lancar. Juga nilai tukar Rupiah kita semakin menguat. Aamiin,” pungkasnya menutup pembicaraan.*