TOBASA-Setelah ditetapkannya Kabupaten Toba siaga Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) mulai 20/03/2020 sampai (3/4/2020) yang ditegaskan melalui Surat keputusan Bupati Toba meliburkan seluruh sekolah dan menutup menghimbau seluruh tempat keramaian untuk tutup serta meminta seluruh warga masyarakat untuk berdiam diri dirumah selama 14 hari yang telah ditetapkan.

Kabupaten Toba dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BPBD Kabupaten Toba kamis, 26/03/2020 pukul 13.00 Wib merilis data terakhir situasi dan perkembangan data percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Toba.

Ketua Gugus Tugas dr. Pontas Batubara dalam keterangan persnya kepada wartawan mejeleaskan data trakhir pada hari Rabu (25/3/2020) untuk jumlah orang yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 16 orang yakni dari kecamatan Tampahan 1 orang, Balige 7 orang, Laguboti 3 orang, Sigumpar 1 orang, Porsea 1 orang, Parmaksian 1 orang, Lumban julu 1 orang, Ajibata 1 orang dan pada umumnya merupakan orang yang berkunjung ke zona merah.

Lanjutnya, data terakhir yang terupdate pada hari ini Kamis, ((26/3/2020) jumlah orang yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertqmbah 7 orang dan saat ini ODP di Kabupaten Toba menjadi 23 orang (ODP) dan untuk PDP masih Nol (Negatif).

"ODP ke 7 orang tersebut semuanya berada di Kecamatan Balige dibawah pengawasan oleh RSU HKBP Balige,mereka telah dilakukan "Isolasi Mandiri" dirumah masing masing setelah melalui test dan pemeriksaan oleh tim medic dari RSU rujukan untuk percepatan Penanganan Covid-19 bersama dengan Gugus Tugas. Ke 7 orang ini pada umumnya merupakan orang yang berkunjung atau datang dari zona merah," ungkap dr.Pontas.

Untuk detilnya sebanyak 22 orang dalam ODP masuk dalam pengawasan dengan Isolasi Mandiri sedangkan 1 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh namun masih dalam pengawasan di selter RSU HKBP Balige. walaupun sudah dinyatakan sehat dan tidak ada terpapar Covid-19.si pasien tidak bisa pulang dan kembali kerumahnya karena sesuatu hal di desanya.

"Menindaklanjuti kejadian ini, kita telah mengkoordinasikannya dengan pihak kepolisian untuk menindak lanjutinya karena korban telah melalui pemeriksaan dan perawatan medis dan dinyatakan oleh dokter sudah sembun, lagi pula sakitnya si anak bukanlah karena terpapar Covid-19," terang dr.Pontas.

Ditegaskan dr.Pontas, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tetap bekerja keras setiap saat seiring waktu hari berjalan mencari setiap orang warga Tobasa yang datang atau kembali ke daerah Toba dari perjalanannya dari luar daerah yang dianggap zona merah.

Melalui usaha kerja yang dilakukan oleh Gugus Tugas dan Tim yang tergabung didalamnya tetap memantau dan mengantisipasi perkembangan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Toba,dengan harapan dan tujuan bisa meminimalisir hingga memutus mata rantainya supaya tidak ada penyebaran atau penularannya.