MEDAN-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik kembali mengumumkan update jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) yang mereka rawat di ruang isolasi bertambah. Awalnya 2 orang kini menjadi 8 pasien. 1 diantaranya telah meninggal dunia.

Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan update terbaru jumlah pasien positif sudah menjadi 8 orang dan 1 diantaranya telah meninggal dunia. "Jadi saat ini kami tengah merawat 7 orang pasien positif Covid-19. Kondisi pasien positif covid-19 ini ada yang sakit ringan dan ada yang sedang," katanya pada wartawan, Selasa (24/3/2020).

Atas penambahan ini, sambung Rosa, maka jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik pun turun menjadi 7 orang. Namun begitu untuk jumlah PDP yang sembuh (negatif) Covid-19 mengalami peningkatan dari 3 menjadi 8 orang.

"Jadi ada 5 PDP yang pulang, dan ada juga penambahan PDP lagi. Totalnya, 7 PDP, 8 negatif dan 8 Positif. Karenanya untuk saat ini ruang isolasi kita juga kembali full," terangnya.

Sebelumnya, beredar kabar satu orang dalam pemantauan (ODP) dengan pekerjaan teller bank di kawasan J City Medan yang bertempat tinggal di Medan Johor, meninggal dunia karena covid-19, Selasa (24/3/2020).

Pemantau Puskesmas Medan Johor dr Mutia pun membantahnya. Kata dia, tidak ada pasien ODP di Kawasan Medan Johor yang meninggal. “Tidak ada," tulis Mutia dalam pesan whatsappnya.

Dalam kabar yang tersebar melalui media Whatsapp ini, dikatakan beberapa kawasan rentan penyebaran virus yang bermula dari Wuhan China ini. Yakni sekitar Simalingkar, Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik (RSUPHAM), Medan Timur, RSU Sari Mutiara, rumah2 sakit rujukan, wilayah tempat tinggal pasien positif corona.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Alwi Mujahit dalam konferensi pers gugus tugas penanganan covid-19, Senin (23/3/2020) sore, menuturkan memang banyak ODP yang tidak berkenan tinggal di rumah. Oleh sebab itu Alwi mengharapkan agar ODP patuh dan tidak kemana-mana selama 2 minggu, sehingga angka penyebaran tidak terus bertambah.*