MEDAN-Sejak berdiri sekitar 7 bulan yang lalu, Pondok Tahfidz Ikhwanul Mu'minin, memiliki sisi cerita penuh inspirasi haru dalam proses mendirikannya. Berawal dari niat Ust Khairul Amri Manurung yang sejak awal selesai mondok dari pesantrennya, sangat ingin sekali mendirikan rumah tahfidz. Terlebih tadinya kegiatan mengajar itu dilakukan menyatu dengan rumah milik org tua beliau.

Akhirnya Ust. Amri pun mulai mengungkapkan keinginannya tersebut ke orang tuanya. Namun karena kondisi segala keterbatasan seperti keuangan dan belum ada pengalaman dalam mencari sumber dana. Sempat keinginan tersebut tadinya tidak dipenuhi oleh orang tua Ust. Amri, karena niat dan tekad yang kuatlah, akhirnya beliau mendapat restu dari orang tuanya.

Dengan penuh keyakinan dan semangat yang besar sehingga Ust. Amri bisa mendirikan rumah tahfidz sederhana hasil dari sumbangsih dana para donatur dan infaq para orang tua santri-santrinya sejauh ini. Dan terwujudlah akhir dari impiannya selama ini.

Pondok Al Quran Ikhwanul Mu'minin yang beralamat di Jalan Protokol Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan ini punya program yang Ust. Amri berikan kepada para santrinya yaitu fokus menghafal al qur'an, karena ini lah yang menjadi program utamanya disini. Lalu ada pelajaran agama lainnya seperti, akhlak, fiqih, tajwid, hadist, qiroah, kaligrafi, dan seni karya.

"Awalnya jumlah santri disini hanya beberapa orang. Namun karena di daerah sini tempat mengaji yang fokus untuk menghafal qurannya tidak ada, maka para orang tua santri mengarahkan dan membawa anak-anaknya sekarang untuk belajar di tempat kami ini. Dengan hanya membayar Rp 2.000 setiap harinya.para orang tua sudah bisa mempercayakan anaknya kepada Ust Amri. Walaupun bukan menjadi kewajiban, karena uang itu saya kumpulkan hanya untuk menutupi biaya operasional harian dan bulanan serta uang transport para pengajar," kata Ust Amri.

Sejak berdiri, total santri saat ini sekitar 63 anak, dengan 5 orang tenaga pengajar. Ust Amri sangat bersyukur informasi keberadaan pondok tahfidz ini akhirnya terdengar oleh team El Tauhid Foundation. Disaat mereka punya program untuk membantu rumah tahfidz pedalaman yang membutuhkan biaya tambahan dan lainnya. Dan pada hari ahad, tanggal 15 Maret 2020 kemarin team El Tauhid akhirnya sampai kesana dan bisa bersilaturahmi dengan Ust Amri dan para santri. Lalu menyerahkan bantuan dana atas titipan para donatur.

"Dana ini akan digunakan untuk mendirikan pembatas antara ruangan ikhwan dan akhwat agar saat program karantina ramadhan nantinya, perihal ikhtilat dan sesuatu lainnya tetap terjaga. Kedepannya, ingin sekali jika Allah mudahkan dan para donatur mau membantu, kami ingin menutup 2 galian bekas kolam lama, agar tidak membahayakan para santri saat berada di lokasi pondok tahfidz ini. Dan juga kami berharap adanya bantuan dana untuk kami dalam program karantina saat ramadhan nantinya, agar anak-anak yang terpilih nantinya bisa ada kegiatan dan lebih fokus dalam menghafal, karena program karantina yang kita buat selama 7 hari semoga bisa menambah hafalan-hafalan mereka," pungkasnya.

Adapun dana yang dibutuhkan kurang lebih sekitar Rp 5.500.000. Dimana dana itu nantinya untuk menutupi biaya makan (buka & sahur), pemateri dan pengajar untuk 25 orang anak yang nantinya dipilih sesuai umur dan kesiapan mereka.

Untuk itu, El Tauhid Foundation dalam hal ini membuka open donasi bagi para pembaca, jika berkenan membantu kebutuhan dana yang dibutuhkan dalam segala program kegiatan di Pondok Al Quran Ikhwanul Mu'minin, bisa menitipkan donasi nya ke kami di no rekening: 63302 30000 1577 a/n Annisa Antiwi Safitri ( Bank Sumut Syariah). Dan apabila sudah ikut berpartisipasi dalam berdonasi untuk bisa memberitahukan team El Tauhid Foundation di nomor WA: 081266903030.*