TOBA-Monang Tambunan (43) warga desa Lumbanpea Timur Kecamatan Balige tinggal di Laguboti kesehariannya buruh angkut barang ditemukan tewas tergelatak di Jalinsum Laguboti Tarutung tepat di depan Gereja Kristen BNKP (Batak Nias Kristen Protestan) Tambunan desa Lumbanpea Timut.

Jenazah Monang ditemukan tergelatak di Jalan raya depan Gereja Kristen BNKP Tambunan Desa Lumban Pea Timur oleh seorang pedagang ikan laut warga desa setempat yang kebetulan rumah saksi berdekatan dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) sekitar pukul 06.00 Wib Rabu,(18/6/2020) saat itu juga langsung melaporkannya kepada salah seorang petugas Polisi Polsek Balige untuk di tindak lanjuti.

Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Balige AKP.JP Aruan langsung memerintahkan anggotanya untuk cek lokasi selanjutnya melaporkan kejadian kepada Kasat Raskrim Polres Tobasa guna untuk menurunkan tim Inafis Polres Tobasa untuk melakukan olah TKP dan korban untuk selanjutnya dievakuasi. demikian dijelaskan Kapolsek Balige kepada Gosumut di RSUD Porsea.

Kasat Reskrim Polres Tobasa AKP,mNelson Sipahutar, SH.MH menjelaskan, setelah dilakukan olah TKP dan mayat korban di evakuasi dari TKP ke RSUD Porsea guna melakukan visium.ditemukan di tubuh korban beberapa luka lecet tergores seperti terseret.

Berdasarkan identitas,diketahui korban adalah warga desa setempat (Tambunan desa Lumban pea Timir) yang keseharianny bekerja sebagai buruh angkut barang di pasar Laguboti.sesuai hasil pemeriksaan visum luar oleh tim dokter RSUD Porsea berasama Tim Inavis Polres Tobasa dengan melihat dari kondisi fisik tidak ada ditemukan bekas luka yang disebabkan oleh benda tajam. "Di fisik korban hanya ditemukan beberapa luka lecet, memar dan lebam yang diprediksi diakibatkan oleh benda tumpul, korban di duga kuat adalah korban Laka Lantas tabrak lari," jelas Kasat Reskrim.

"Untuk mengetahui lebih detilnya korban meninggal karena apa, kita meminta kepada keluarga untuk dilakukan Visum dalam dan tidak hanya visum luar saja, namun keluarga menolak dengan alasan kami yakin bahwa anak saya itu korban laka lantas (tabrak lari) dan bukan karena sebab lain," ungkap ibu kandung korban.

"Untuk itu pihak keluarga korban membuat surat pernyataan tidak mau dilakukan visium dalam (visium et revertum) dan cukup hanya visium luar. Atas kejadian tersebut tidak menuntut siapa siapa karena anaknya diakui oleh mereka adalah murni korban laka lantas tabrak lari sesuai dengan kondisi beberapa luka luka yang ditemukan di tubuh korban," jelas Kasat Reskrim AKP.Nelaon.

Op.Gita Tambunan br Sibea (72) ibu Kandung korban menjelaskan anaknya mau menjenguknya. "Sebelum korban meninggal mungkin dia datang kerumah saya dengan maksud untuk membesuk saya. Sudah lebih 1 bulan lebih saya di Tarutung operasi katarak mata. dalam 3 minggu terakhir ini saya tetap masih di Tarutung untuk perawatan mata karena baru selesai operasi katarak," jelasnya.

"Karena saya tidak didapatinya dirumah mungkin dia langsung kembali pulang ke laguboti.mungkin ditengah jalan anak saya ini tersenggol mobil, bisa jadi dia sudah mabuk minum tuak karena anak saya ini kebiasaannya minum tuak," ungkap Op.Gita ibu kandung korban.

Di RSUD hadir dalam melakukan autopsi korban Kasat Reskrim Polres Tobasa AKP.Nelson Sipahutar,SH.MH, Kapolsek Balige AKP.J.P. Aruan, dr. Daniel Butarbutar tim fosensik dari RSUD Porsea, Kanit Inavis Polres Tobasa Aiptu L Sitohang bersama timnya, Kanit Reskrim Polres Tobasa, mewakili Kasat Lantas Polres Tobasa Aiptu Manurung.