TOBA-Menyambut dan memeriahkan Perayaan HUT Kabupaten Tobasa ke 21 Tahun 2020 sekaligus menyambut pergantian nama Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba yang telah ditetapkan melalui PP Nomor 14 Tahun 2020.

Oleh Pemerintah Kabupaten bersama warga masyarakat Kabupaten Toba akan melakukan acara ibadah dan Doa Bersama sebagaimucapan syukur kepada sang pincipta atas berkatnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Toba berikut pelaksanaan pesta perayaan dengan menampilkan berbagai seni tarinTor-Tor Budaya Batak oleh bebwrapa Sanggar Seni Budaya Batak serta berbagai kegiatan Lomba lainnya yang sudah diperlombakan di beberapa hari sebelumnya.

Dalam rangka memeriahkan hari jadi ke 21 serta menyambut perubahan nama Kabupaten Toba Samosir,penyambutannya dimeriahkan dengan penampilan Tor-Tor Batak 7 Sawan yang akan ditampilkan oleh 57 perempuan siswi dari SMA Swasta BTB ( Bintang Timur Balige) tergabung dalam sanggar seni Omnia Bonabosis SMA BTB SMA Swasta Bintang Timur Balige (BTB) Kabupaten Toba dengan Kepala Sekolahnya Frather.Theodorus D.Hera, CMM, S.Pd.

Tor - Tor 7 sawan ini adalah seni tari Tor Tor budaya Batak Toba yang memiliki nilai keunikan dan kesakralan tersendiri dalam seni tari Tor Tor kebudayaan Batak.

DJ.Silaen kepada Gosumut Jumat, (13/3/2020) mengisahkan bahwa, menurut sejarahnya seni tari Tor Tor 7 sawan ini adalah merupakan tor tor penghantar persembahan doa kepada Mula Jadi Nabolon (Allah yang Maha Kuasa dan Esa/ Maha Besar) dan sekaligus adalah Tor Tor untuk melakukan Pembersihan (Pangurason/Paiashon Bahasa Batak, red) dengan media Sawan Putih berisikan Air Bersih (Mual Na Tio Bahasa Batak,red), Buah Jeruk Purut (parbue ni Hau Anggir bahasa Batak,red) berikut Daun Kemangi (Bane Bane Bahasa Batak,red) diiringi dengan musik Gondang Sada Bangunan (Gondang Batak lengkap).

Perlengkapan tersebut sebagai media perlengkapan yang ditarikan (di Tor-Tor kan) dengan berbagai bentuk gerakan gerakan Tari (Tor Tor Batak) tertentu dengan membawa 7 Sawan di atas Bahu, Tangan dan Kepala masing masing orang yang menari (Manortor bahasa Batak red) dengan satu sawan induk agak besar yang berisikan Air Bersih, Buah Jeruk Purut yang sudah dibelah berikut daun Kemangi. "Dan Tor Tor ini hanya bisa diperankan oleh Wanita (Gadis) maupun kaum Ibu ibu," ungkap DJ.Silaen (89) Warga Kecamatan Laguboti seorang mantan penganut Agama Malim (Agama khas Tradisional Batak Toba).

Dra. Desliana Manurung selaku guru pembimbing pada sanggar seni Omnia Bonabosis SMA BTB (Bintang Timur Balige) yang juga sebagai Guru pengajar di sekolah tersebut dengan bidang studi yang diajarkan adalah Sejarah menjelaskan kepada Gosumut bahwa seni Tari Tor Tor 7 Sawan Budaya Batak ini dilatih secara kontinyu dalam 2 Minggu terkahir dalam rangka mempersiapkan diri untuk Perayaan HUT Kabupaten Tobasa.

"Namun sebelumnya Tor-Tor 7 Sawan ini sudah sering dipelajari dan dilatih secara rutin di dalam setiap sesi latihan di Sanggar Seni Omnia Bonabosis SMA BTB milik sekolah berikut berbagai melatih berbagai seni tari Tor Tor Budaya Adat Batak lainnya," ungkap Desliana.

"Jumat,(13/3/2020) tepatnya di lapangan Sisingamangaraja XII ini kita sedang melakukan Gladi Bersih untuk menyamakan seikap dan waktunya sesuai dengan skenario berikut Rown Down acara yang telah ditetapkan oleh panitia HUT pada puncak peraayaan HUT Kabupaten Tobasa ke 21 tahun 2020 yang sekaligus menyambut pergantian nama Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba besok (14/03/2020)," ungkap sang mentor Tor Tor 7 Sawan siswi SMA BTB (Bintang Timur Balige) Kabupaten Toba ini.