JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sahabat Polisi menggelar seminar nasional dengan tema bahaya penyebaran paham radikalisme dan upaya pencegahannya. Seminar yang digelar di Swiss Belhotel Mangga Besar, Jakarta Pusat itu menghadirkan Wakil Ketua DPR-RI Aziz Syamsuddin.

Dalam pemaparannya, politisi partai Golkar itu mengungkapkan, untuk mencegah penyebaran radikalisme harus ditopang anggaran, bila dibutuhkan untuk menangkal terorisme.

“Dari sisi regulasi, kami selalu melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi BIN, karena regulasi hukum itu berkembang dan bertumbuh, sehingga dilakukan perubahan-perubahan jika dipandang perlu,” kata Aziz, di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Dia juga mengaitkan radikalisme dengan virus corona yang kini sedang menjadi isu utama dunia. Aziz mengatakan, dahulunya berperang menggunakan pistol, tank, nuklir sekarang berjalan dengan waktu berganti menjadi senjata biologis.

"Corona atau penyakit yang sekarang ini, bisa kita anggap sebagai epidermi, dan WHO sudah menyatakan itu secara menyeluruh. Kita jangan lengah, orang sekarang berperang menjatuhkan ekonomi satu negara dengan senjata biologis. Dengan senjata biologis itu, tanpa dirasa ekonomi orang bisa drop,” beber Aziz.

Aziz melanjutkan, DPR telah minta kepada instansi terkait untuk menjaga border line dan Menkominfo harus segera melakukan pencerahan kepada masyarakat, karena pemerintah itu harus lakukan pencegahan secara dini.

Dalam seminar nasional itu, tampak hadir Wawan Purwanto Juru bicara kepala BIN, AKBP Santo Perwakilan Luhkum Divkum Polri, Ketum DPN Sahabat Fonda Tangguh, Sekjen DPN Sahabat Polisi Ade Mulyana dan sejumlah tokoh penting lainnya.