LANGKAT-Masyarakat masih banyak yang memiliki lahan kosong namun belum dapat memanfaatkan pengelolaan tersebut secara maksimal.

Berkaitan itu Yayasan Sumatera Hijau Lestari menggelar sosialisasi pemanfaatan dan lingkungan hidup untuk menumbuhkan perekonomian di masyarakat di Desa Lau Damak, Selasa, (10/3/2020).

Kades Lau Damak Ngemat Ginting dalam sambutannya mengatakan mengucapkan terimakasih kepada tim Yayasan Sumatera Hijau Lestari yang pada hari ini memberikan sosialisasi pemanfaatan lahan tidur untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

"Dengan di gelarnya sosialisasi ini di harapkan kepada masyarakat Desa Lau Damak dapat memanfaatkan lahan kosong yang ada di pekarangan rumah warga untuk dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Kades.

Ditambahkan Ginting sembari mempromosikan wisata didesanya terkenal dengan Goa pintu air yang ada di Dusun Tanjung Naman dan juga batu asah yang ada di dusun Selayang.

Menurutnya melalui sosialisasi ini bukan hanya pemanfaatan lahan tidur atau lahan kosong aja yang ada di pekarangan rumah warga melainkan melalui sosialisasi ini kita juga dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) untuk menambah ekonomi masyarakat.

"Melalui Tim dari Yayasan Sumatera Hijau Lestari dapat membina masyarakat Desa Lau Damak baik dalam pemberdayaan masyarakat agar memahami begitu banyaknya potensi alam yang dapat kita manfaatkan," kata Ngemat Ginting.

Sementara, Irfan salah seorang Staf dari Yayasan Sumatera Hijau Lestari dalam arahannya mengatakan sosialisasi ini bertujuan kepada pendidikan lingkungan hidup dan juga pemberdayaan masyarakat.

"Pengembangan dan memanfaatkan alam yang ada di Desa Lau Damak, serta potensi-potensi yang bisa kita berdayakan/kelola untuk menambah ekonomi masyarakat," ujar Irfan.

"Kami hanya memfalitasi apa yang akan kita butuhkan untuk pemanfaatan lahan kosong atau pun lahan tidur yang tersisa di pekarangan rumah warga, termasuk juga memanfaatkan limbah untuk kita olah menjadi pupuk cair organik untuk pertanian, "imbuhnya.

Sosialisasi dimaksud dihadiri warga Dusun Tanjung Naman dan Selayang desa itu. Lahan kosong yang ada di pekarangan rumah warga dan masing-masing warga setuju lahannya di manfaatkan untuk penanaman palawija dan pemanfaatan limbah seperti lidi sapu kelapa sawit.