SAMOSIR-Kini, Kabupaten Samosir dilanda kemarau yang sudah berlangsung kurang lebih 2 bulan lamanya. Ditengah kemarau, keluhan demi keluhan mengalir dari masyarakat Samosir yang butuh akan air, baik air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, juga kebutuhan air persawahan.

Mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten Samosir menurunkan pompa-pompa air untuk pertanian padi agar tidak sampai gagal panen. Menyikapi keluhan air bersih, Wakil Bupati (Wabup) Samosir Juang Sinaga langsung turun merespon keluhan air bersih di Desa Paraduan, Kecamatan Ronggurnihuta, Rabu (4/3/2020).

Didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PRKPP) Hut Isasar Simbolon, Juang Sinaga di Desa Paraduan, kepada GoSumut menyampaikan, bahwa sesuai hasil perbincangan dengan masyarakat, juga Kepala Desa Paraduan, Darwin Samosir, Paraduan belum kekurangan sumber air.

"Saya pastikan sekarang melalui wawancara dengan masyarakat disini, kebutuhan air minum masih ada sumber air, bisa diambil secara manual," ucap Juang dilokasi Batu Hoda di dusun I Paraduan, berupa kolam seluas kurang lebih 1 rante yang masih penuh berisi air, bersumber dari mata-mata air yang ada disana.

Kata Juang, karena masih bisa diambil secara manual oleh masyarakat, maka untuk mempermudah masyarakat akan kebutuhan air bersih, kolam air itu akan ditata dan diperbesar ditahun anggaran 2021. "Kedepannya, kita akan buat pompanisasi dari sumber air ini kerumah penduduk dengan membangun water tank (tangki air) diatas. Dari situlah nanti didistribusikan kerumah warga," katanya.

"Pemerintah bersedia membangun ini kedepan untuk kebutuhan air minum di desa ini. Dengan catatan, lokasi ini akan dibesarkan dengan persetujuan pemilik lahan ditandatangani diatas materai. Konsepnya, dengan menurunkan konsultan lebih dulu, untuk membuat air minum yang bagus, layak konsumsi," tambah Juang.

Ditempat yang sama, Darwin Samosir didampingi perangkat desanya, mengakui bahwa sumber air yang berlokasi di dusun I bernama Batu Hoda itu, tidak pernah kering walau kemarau cukup panjang.

Berhubung lokasi sumber air itu merupakan milik pribadi, agar kedepan bisa dibangun, ditata dan diperbesar menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Samosir di Tahun Anggaran (TA) 2021, Darwin menyampaikan, akan melakukan konsultasi dengan pemilik lahan.

"Akan kita konsultasikan dengan pemilik lahan. Ada peluang 90% agar ini dapat dijadikan sumber air bersih atau air minum. Kebetulan karena dana desa sudah dianggarkan untuk dusun III, gak mungkin lagi dirubah. Sudah ada skala prioritas. "Jadi kalaupun di 2021 seperti yang disampaikan Pak Wakil Bupati, kami sangat bersedia dan gembira. Untuk sekarang, kita akan upayakan membantu masyarakat yang kekurangan air bersih," tutup Darwin.

Desa Paraduan, terdiri dari 3 dusun dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 300 KK mayoritas petani. Kondisi terparah atas keluhan air bersih akibat kemarau panjang akhir-akhir ini, ada di dusun I yang dihuni sebanyak 90 KK. Sumber air Batu Hoda di dusun I, dapat diambil secara manual oleh masyarakat, dengan jarak terjatuh dari rumah penduduk, kurang lebih 2 kilometer.