SAMOSIR-Setelah mendapat pembangunan toilet berskala internasional berbiaya Rp 3,3 miliar lebih dengan penerapan 4 teknologi bersumber dari APBN TA 2017 yang diserahterimakan oleh Balitbang Kementerian PUPR ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Samosir, Jumat (23/3/2018) lalu, tahun ini areal Menara Pandang Tele, Desa Boho, Kecamatan Harian, kembali akan dibangun dengan design yang sungguh indah.

Fix, wisata Menara Pandang Tele akan dibangun tahun ini menjadi objek wisata berkelas dunia, ditandai dengan telah finalnya design Up-Grade dalam bentuk video animasi yang telah disebarluaskan oleh Bupati Samosir Rapidin Simbolon kepada beberapa group whatsaap, Minggu (1/3/2020) sore.

"Selamat sore dan selamat hari Minggu untuk kita semua. Ada kabar gembira dari Samosir Negeri Indah Kepingan Surga.️ Mohon ijin untuk menyampaikan video animasi Up-Grade Menara Pandang Tele sudah merupakan design final. Tahun ini akan dibangun. Akan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan bangunan yang ada sekarang ini. Semoga cepat terwujud, we love Samosir," tulis Rapidin Simbolon menyertai video design final pembangunan Menara Pandang Tele tahun ini, tanpa menjelaskan sumber dan besaran anggaran yang akan disediakan untuk pembangunannya.

Sebelumnya, pembangunan toilet berskala internasional di areal Menara Pandang Tele, sesuai laporan Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), diwakili Kepala Seksi (Kasi) Analisis Penerapan Balitbang, Abdul Karim, rincian anggaran pembangunan toilet bertaraf internasional Tele, yakni untuk perencanaan dan data Rp 289.051.000,00, pengelolaan air limbah Rp 210.459.989,00, fisik bangunan Rp 1.951.195.816,00, dan penyambungan, pengelolaan air dan water tank Rp 560.510.430,00.

Dijelaskan, 4 teknologi yang diterapkan meliputi, air bersih (teknologi aerasi), air limbah (biofil dan kolam sanita), serta reserve osmose dan dilengkapi dengan toilet wisata dan menara pandang (one stop place for technologies).

Selanjutnya, teknologi air limbah menggunakan biofil menggunakan sistem anaerobik, dengan volume kapasitas 5.000 liter, air limbah yang sudah terproses di bak penampungan dan biofil kemudian masuk kedalam kolam sanita 1, 2, 3 dan 4.

"Sebenarnya ada beberapa lokasi yang dipilih untuk pembangunan toilet bertaraf internasional ini, dengan diskusi yang panjang. Namun akhirnya, terealisasi di Tele untuk mendukung dan memenuhi kriteria penilaian percepatan Geopark Kaldera Toba (GKT) menuju UNESCO," terang Abdul Karim ketika itu.

Sambungnya, adapun fungsi penerapan teknologi itu, untuk meningkatkan kualitas sanitasi dan air bersih disalah satu objek wisata di tepian Danau Toba. Dan manfaat penerapan teknologi, untuk mempermudah akses wisatawan terhadap prasarana sanitasi dan air bersih, meningkatkan pendapatan Pemerintah Kabupaten Samosir dan masyarakat sekitar.

Selain 4 teknologi yang diterapkan, di toilet bertaraf internasional, juga dilengkapi Mushola untuk pria-wanita, 5 toilet untuk wanita, 3 toilet untuk pria, dan ruang transparan di lantai 2 seluas 214 meter persegi berkapasitas 40 orang, serta balkon berkapasitas 10 orang.

"Toilet ini, diserahterimakan sementara ke Bappeda Samosir dan masih dalam perawatan Balitbang Kementerian PUPR, sebelum dihibahkan nantinya kepada Pemerintah Kabupaten Samosir," ujar Abdul Karim.

Pada kesempatan serah terima ketika itu, Kepala Bappeda Samosir, Rudi M Siahaan sebelum menandatangani berita acara serah terima IPA, IPAL toilet bertaraf internasional Tele dari Balitbang Kementerian PUPR ke Bappeda Samosir, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Kementerian PUPR untuk pembangunan pariwisata Samosir, juga kepada seluruh pihak yang turut mendukung proses pembangunan, hingga berjalan tuntas.*