NISEL-Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) akan menghadirkan sebanyak 35 kapal layar asing (yacht) dengan jumlah 100 orang peserta pelayar dunia (yachters) pada event Nias Marine Festival 2020 yang akan dihelat mulai tanggal 7-10 April 2020.

Hal ini disampaikan Kadis Budparpora Nisel, Anggreani Dakhi kepada wartawan di Ruang Kerjanya Jalan arah Lagundri-Sorake, Fanayama, Kamis, (20/2/2020).

Ia menjelaskan, wisata bahari dari sektor pelayaran kapal layar dunia (yacht) merupakan salah satu sektor unggulan penunjang keberhasilan pengembangan Kepulauan Nias sebagai gerbang destinasi wisata bahari dunia sebagaimana yang dicanangkan pada pelaksanaan Sail Nias 2019 lalu.

"Maka pada tahun 2020 ini, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan sebagai salah satu destinasi wisata akan menyelenggarakan kegiatan Nias Marine Festival mulai tanggal 7-10 April 2020. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang dikemas sedemikian rupa untuk menyambut para pelayar dunia yang ikut pada kegiatan Wonderful West Sumatera Rally 2020 dimana salah destinasi yang akan mereka kunjungi adalah Kabupaten Nias Selatan," paparnya.

Anggreani menuturkan, selama di Nias Selatan nantinya, mereka akan mengunjungi beberapa desa wisata dan menyaksikan atraksi seni budaya warisan para leluhur seperti, tari perang, lompat batu, musik tradisional dan famadaya harimao.

Selain itu, pelayar juga akan melakukan visiting school dan melaksanakan english class untuk anak-anak Nias Selatan.

"Para pelayar juga akan diajarkan untuk menganyam bola nafo dan cara membuat Kalabubu. Daerah yang akan dikunjungi para Yachters itu diantaranya, Desa tradisional Bawomataluo, Hilisimaetano Maniamolo, Air Terjun Gumbu di Hilisataro, Lahusa Fau," ujarnya.

Di Teluk Dalam juga, lanjut dia, mereka juga akan melakukan provisioning (perpanjangan ijin tinggal) dan shoping persediaan kebutuhan kapal serta pengisian BBM serta kebutuhan pokok mereka lainnya.

Ia menyebutkan, setelah dari Teluk Dalam, para peserta Nias Marine Festival 2020 itu selanjutnya akan diarahkan untuk mengunjungi Kepulauan Batu.

"Dengan kunjungan para yachter itu nantinya dapat berdampak positif pada kunjungan wisata dan pada peningkatan ekonomi masyarakat terutama para pedagang, jasa transportasi, penjual souvernir, dan lain-lain," pungkasnya.

Menurut dia, Kabupaten Nias Selatan sebagai daerah tujuan wisata sangat kaya dengan aneka ragam potensi wisata diantaranya, potensi wisata bahari dengan pantai pasir putihnya yang mempesona serta gulungan ombak yang begitu menantang dan sudah termasuk dalam daftar ombak terbaik dunia.

"Belum lagi keindahan alamnya yang mengundang decak kagum setiap orang yang berkunjung serta kekayaan seni dan budaya yang sangat eksotik sebagai warisan leluhur masyarakat Nias Selatan. Dan ditambah lagi dengan keramah tamahan penduduknya dengan sapa senyum kepada setiap tamu," sebutnya.

Disamping itu, Kabupaten Nias Selatan juga berkomitmen kuat untuk mengembangkan dan membangun kepariwisataan secara khusus wisata bahari sehingga mampu mengangkat taraf kesejahteraan warga masyarakat Nias Selatan.

Tak hanya itu, kata dia, namun, salah satu sektor unggulan Kabupaten Nias Selatan adalah olahraga surfing dan ini telah menjadi kalender event surfing dunia yang di organisir oleh World Surf League (WSL).

"Event kejuaraan surfing internasional ini sudah dihelat mulai Tahun 2018 dengan nama event kejuaraan surfing Nias Pro 2018 WSL QS 1000. Kemudian dilanjutkan pada tahun 2019 dimana gradenya naik menjadi QS 3000. event tersebut juga bersamaan dengan event nasional Sail Nias 2019," tukasnya.

Ia menerangkan, pada penyelenggaraan Sail Nias 2019 lalu, Nias Yacht Rally 2019 merupakan salah satu kebanggaan karena berhasil mendatangkan para pelayar dunia (yachter) dengan membawa kapal-kapal mereka untuk pertama kalinya memasuki perairan Nias Selatan (Telukdalam). pada tanggal 14 – 16 Mei 2019 dimana di ikuti oleh 9 Kapal Layar Asing berbendera Alaska, Canada, Ingris (2 Kapal), Malaysia, Australia (2 Kapal), Perancis dan USA. Jumlah Wisman (Kapten dan Crew) 21 Orang dari Negara USA, Inggris, Perancis, Spanyol, Canada, Cili, Australia, New Zealand, Finlandia dan Irlandia.

"Para Yachter saat itu tinggal di Teluk Dalam selama 5 – 7 Hari dan kemudian meneruskan perjalanannya di Pulau Tello. Adapun dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat dari para pelayar dunia (Yachter) selama pelaksanaan Nias Yacht Rally 2019 antara lain , belanja BBM, rata – rata per Kapal 400 Liter solar, belanja makan dan minum (Lunch & Dinner) + 1.000.000, perkapal perhari, belanja stock bahan makanan di kapal (buah, roti, gas LPG, bir, minuman kaleng, ikan, daging dan sayur – sayuran), sewa kendaraan roda 4, jasa guide , jasa perbankan (ATM)," pungkasnya.