MEDAN - Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Sumut dijadwalkan digelar sebelum 5 Maret 2020. Perhelatan akan menentukan siapa nakhoda baru yang memimpin partai berlambang beringin tersebut.

Pada Selasa (18/2/2020) wartawan mewawancarai Ketua Korbid Kepartaian Golkar Sumut Rolel Harahap tentang persiapan perhelatan Musda tersebut.

Dijelaskannya, sampai sejauh ini pengurus Golkar Sumut masih memutuskan membentuk kepanitiaan Musda.

"Belum putus soal tanggal dan lokasi Musda," kata Rolel Harahap di Kantor DPD Golkar Sumut Jl KH Wahid Hasyim Medan.

Disinggung soal nama yang akan bertarung pada Musda, Rolel menyebut baru nama Ahmad Yasir Ridho Loebis yang didorong arus bawah untuk maju.

"Bahkan SOKSI Sumut sudah menyatakan akan memilih Ahmad Yasir Ridho yang kini menjabat Ketua Harian Golkar Sumut," kata Mantan Wakil Walikota Tanjungbalai itu.

Bagaimana dengan nama Wagubsu Musa Rajekshah?

Menjawan itu, Rolel melempar senyum. Dia menjelaskan bahwa Musa Rajekshah tidak memenuhi syarat aturan organisasi untuk maju dalam pemilihan Musda.

Dijelaskannya, untuk maju menjadi Ketua Golkar baik itu Ketua Umum DPP maupun Ketua Golkar Provinsi/Kabupaten/Kota maka wajib pernah menjadi pengurus Partai Golkar selama satu periode atau lima tahun. Itu bentuk kaderisasi Partai Golkar.

"Nah, Bapak Musa Rajekshah kan belum pernah jadi pengurus. Jadi tidak memenuhi syarat untuk dipilih dalam arena Musda. Kalau mau jadi pengurus selain Ketua, ya bisa," kata Rolel.

Rolel mengapresiasi bila ada kader murni Partai Golkar yang akan maju dalam Musda.

"Silakan para kader murni Golkar yang akan maju asalkan sesuai aturan organisasi, pernah menjadi pengurus minimal lima tahun. Para kader juga menginkan kader Golkar yang memimpin Golkar," kata Rolel.

Di tempat yang sama, Sekretaris Golkar Sumut Amas Muda Siregar menegaskan pihaknya ingin menjalankan kaderisasi sebaik mungkin.

"Makanya untuk dipilih dalam Munas atau Musda dan menjadi Ketua Golkar, maka wajib pernah menjadi pengurus lebih dulu," timpal Amas Muda.

Disinggung soal komentar salah seorang pengamat politik yang menyebut nama Lodewijk Paulus yang bisa menjadi Sekjen Partai Golkar, Amas Muda mengaku geli.

Menurutnya, Golkar merupakan partai besar yang kenyang berorganisasi. Siapapun bisa jadi pengurus asalkan tidak menjadi Ketua yang dipilih dalam arena Musda.

"Jadi jangan jadi pengamat abal-abal. Geli sendiri kita. Golkar ini kenyang dan paham aturan. Lagipula Pak Lodewijk itu sebelum jadi Sekjen, pernah jadi pengurus di periode Pak Setya Novanto," kata Amas Muda.