LABUHANBATU-Gara-gara tak kunjung diperbaiki, kerusakan Jalan Poros penghubung antar provinsi Sumatera Utara dengan Rokan Hilir, di Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, semakin parah.

Akibatnya, para pengguna jalan harus ekstra hati-hati dan terkadang harus bergantian ketika melintas diruas tersebut.

Pantauan dilapangan, kerusakan diruas jalan poros terdapat dibeberapa titik. Dimana kondisinya, banyak yang berlubang lantaran aspal sudah mengelupas dan hanya tersisa batu koral (agregat) bahkan ada yang mencapai dasar tanah. Disaat musim kemarau, jalan tersebut sangat berdebu. Sementara, pada saat musim hujan jalanan becek dan licin.

Desy (35) salah satu warga Desa Sei Santosa, sehari harinya berjualan sayur di Pasar Ajamu, mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah lama terjadi. Namun sampai saat ini, tak kunjung diperbaiki. “Akibat jalan tersebut rusak, membuat pengendara harus mengurangi kecepatan dan jika tidak bisa saja kendaraan terperosok kedalam sungai,” ujarnya.

Masih kata Desy sudah banyak warga yang mengalami kecelakaan dijalan yang rusak itu. “Kalau kecelakaan tunggal sering nian, namun sejauh ini belum ada memakan korban jiwa,” ungkapnya kepada wartawan, Senin, 17 Februari 2020.

Ibu rumah tangga ini berharap, agar pemerintah segera memperbaiki jalan poros itu, jangan sampai setelah ada korban jiwa baru diperbaiki. “Harapan kami sebagai masyarakat supaya dapat diperbaiki, karena apabilah musim hujan kesulitan melintasi jalan karena licin dan jangan sampai nantinya setelah telan korban baru diperbaiki,” harapnya.

Sementara, Agus (25) salah satu pengemudi Truk angkutan umum yang melintasi ruas jalan itu. Agus mengaku, saat melintasi jalan tersebut harus mengurangi kecepatan, karena kondisi jalan yang bergelombang dan juga akibatnya truk mengalami oleh dan kerap mengalami patah perr.

“Tidak bisa melaju kencang, sebab kondisi jalan yang bergelombang membuat as pikul rusak, mesin kenderaan menyangkut dengan aspal yang pecah, padahal kerusakan paling parah jalan ada sekitar 1 kilometer aja di inti kota Ajamu."Jelasnya.

Selain itu lanjutnya, kondisi jalan yang sempit dan apabila memasaksa yang ditakutkan terjadi kecelakaan. Jadi mau tidak mau harus bergantian dengan pengendara lain saat melintasi jalan itu. “Harus bergantian saat melintasi jalan, sebab kondisi jalan yang sempit dan juga bergelombang,” pungkasnya sembari berharap pemerintah segera memperbaikinya.