SAMOSIR-Warga petani di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, sangat mengeluh akibat serangan hama yang menggerogoti batang pohon alpukat para petani. Dimana, sampai kini warga belum mengetahui jenis hama yang mengakibatkan pohon alpukat di desa itu mulai mengalami kepunahan.

Mulai punahnya pohon alpukat salah satu penyokong perekonomian warga petani selama ini, salah satu warga petani, A Tumpal Naibaho (76) warga Dusun II, Desa Tanjung Bunga, kepada www.gosumut.com, Senin (17/2/2020) disela reses I DPRD Kabupaten Samosir di Kecamatan Pangururan, menyampaikan, dari sekitar 40 batang pohon alpukat miliknya, kini tinggal 6 batang setelah terserang hama.

"Ada sejenis ulat ditengah batang. Secara umum, hama itu menyerang pohon alpukat yang sedang berbuah. Bayangkan dari sekitar 40 batang pohon alpukat saya, kini tinggal 6 batang saja," papar A Tumpal Naibaho.

Dijelaskan, sebelum terserang hama, hasil pohon alpukat dari Desa Tanjung Bunga bisa mencapai 10 ton per minggu dan pohon alpukat miliknya mampu menghasilkan uang hingga jutaan rupiah.

"Paling sedikit 10 ton perminggu. Bayangkan sekali berbuah, hasilnya bisa sampai dua juta rupiah. Tapi, itu sebelum hama menyerang. Kalau sekarang tidak ada lagi," sedih A Tumpal Naibaho.

Atas serangan hama itu, A Tumpal Naibaho berharap Pemerintah Kabupaten Samosir, melalui Dinas Pertanian agar kiranya secepat mungkin turun untuk meneliti jenis hama dan memberikan solusi penanganan.

"Kita sangat berharap agar diturunkan tim untuk meneliti hama apa itu, dan bagaimana mengatasinya. Jangan sampai semuanya punah," pinta A Tumpal, yang juga sudah menyampaikan dan mengungkapkan keluhan itu didepan para anggota DPRD Kabupaten Samosir saat melakukan reses I TA 2020 di Kecamatan Pangururan.

Selain permasalahan pohon alpukat yang mulai punah, pada kesempatan reses, Kepala Desa Tanjung Bunga, Lasper B Sitanggang, juga mengusulkan agar diberikan pembinaan dan pelatihan untuk para petani kopi dan bawang di desanya. "Kami mohon, agar diberikan pembinaan dan pelatihan petani dibidang pertanian kopi dan bawang," pinta Lasper.

Usulan lain yang ditonjolkan Kepala Desa Tanjung Bunga pada reses yang dihadiri 8 anggota DPRD Samosir dari Dapil 1 untuk menjaring aspirasi konstituen masyarakat, yakni pengaspalan jalan dari Tanjung Bunga menuju dusun III Sitao-tao-Sitio-tio-Sijambur sepanjang kurang lebih 8 kilometer.

Berikutnya, tindak lanjut pengadaan air program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), pembukaan Jalan Usaha Tani (JUT) Robean dari jalan baru membentang sampai ke perbatasan Kelurahan Siogung-ogung sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer.

Pembenahan dan perbaikan Puskesmas pembantu (Pustu) di dusun III Sitao-tao, penataan kawasan pantai Tanjung Bunga untuk pariwisata, pembenahan objek wisata pendakian gunung Pusuk Buhit, pembenahan halaman SD Negeri 33 Tanjung Bunga berupa pembangunan paving block, serta pendirian gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dusun III.