KENDARI - Proses pemilihan Ketua Umum PAN 2020-2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara, telah usai.

Dari total suara sah 565, Zulkifli Hasan berhasil meraih 331 suara, Mulfachri Harahap 225, Drajat Wibowo 6 suara, dan tidak sah 3 suara.

Dengan demikian Zulkifli Hasan (Zulhas) unggul dari dua caketum lainnya yaitu Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo.

Proses penghitungan suara breakhir pada pukul 19.49 Wita, penghitungan suara yang digelar di ballroom Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2/2020).

Sebelumnya, kontestasi pemilihan ketum PAN menyisakan tiga kontestan, yaitu Zulkifli Hasan (Zulhas), Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Itu karena Asman Abnur memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonannya dalam kontestasi pemilihan ketum PAN.

"Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan ini," kata Asman dalam Kongres PAN, Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2).

Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) sempat memanas. Peserta kongres tidak dapat mengontrol emosi. Bahkan, hingga mengakibatkan peserta kongres luka-luka.

Kericuhan demi kericuhan mewarnai sepanjang perhelatan kongres partai berlambang matahari putih itu. Untuk diketahui, kongres digelar sejak 10 Februari hingga 12 Februari 2020.

Kericuhan terjadi saat rapat pleno pertama yang beragendakan pembahasan tata tertib. Tidak diketahui awal mula kericuhan berlangsung.

Ketua Panitia Pengarah Kongres V PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa kericuhan yang terjadi merupakan tanggung jawab panitia. Menurut dia, dalam posisi pembahasan dan perbedaan pandangan, pasti ada dinamika yang tinggi hingga disusul dengan gesekan fisik. Namun, Eddy menegaskan bahwa secara keseluruhan ini masih dalam konteks yang relatif normal dan demokrasi.

"Tidak hanya di partai kami, tetapi di organisasi-organisasi lain juga sudah ada. Di organisasi massa, kepemudaan, ada juga kejadian permasalahan tersebut," kata Eddy kepada wartawan di arena Kongres V PAN, Hotel Claro, Kendari, Sultra, Selasa (11/2) sore.

Menurut dia, karena pihaknya harus menyikapi secara dewasa terkait persoalan yang terjadi. Dia menegaskan, persoalan yang terjadi tidak akan membuat PAN terpecah belah. "PAN sudah dewasa dan berdemokrasi. Apa pun yang dihasilkan hari ini, tidak akan memecah belah PAN," kata dia.

Eddy menegaskan bahwa apa pun yang terjadi merupakan tanggung jawab panitia. Sekretaris jenderal (sekjen) PAN itu mengapresiasi kinerja Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam dan seluruh jajaran yang telah melakukan pengamanan dengan baik.

"Apa pun yang terjadi di dalam ya itu menjadi tanggung jawab panitia. Kita sudah lihat, Pak Kapolda dengan seluruh jajarannya sudah menjaga proses ini dengan sangat baik. Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras Pak Kapolda beserta jajarannya," kata Eddy.***