MEDAN-Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Tapanuli Tengah (AMP-TT) berorasi di depan gerbang Mapolda Sumut, Senin, (10/2/2020).

Dalam orasi yang disampaikan, mereka menuntut kejelasan terkait kasus penculikan yang dialami seorang warga, Ametro Pandiangan, yang terjadi pada 10 Januari 2020 lalu. "Ini Sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan, mengingat penculikan adalah kejahatan keras yang menimbulkan keresahan masyarakat," kata Kordinator aksi AMP-TT, Daniel Tobing dalam orasinya.

Menurut Daniel, penanganan perkara ini sangat lambat karena hingga saat ini pihak kepolisian belum pernah (mengumunkan ke masyarakat) tentang siapa pelaku dan dalang penculikan tersebut. "Sesulit apakah Polisi mengungkap dan menangkap pelaku serta dalang penculikan terhadap Ametro Pandiangan tersebut? ," ujar Daniel.

Padahal, bukti sudah nyata kata Daniel, "Sebagai bentuk Riel (nyata) kami mengantar bukti video yang kami unggah dari Youtube, dengan judul : 'Bupati Tapteng nyatakan miliki video pengakuan tersangka dapatkan narkoba dari lapas klas II A Tukka'. Alat bukti ini kami yakini dapat membuktikan siapa dalang penculikan terhadap Ametro Pandiagan," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku disebut-sebut adalah seorang Ajudan Bupati Tapteng juga menyeret nama penguasa di Tapteng.

Sementara itu, Kaur Pen Um Polda Sumut, Kompol T Matanari menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Tapteng. "Kita barusan (sudah) kordinasi dengan Polres Tapteng dan akan dilakukan penyidikan ulang terkait kasus tersebut," katanya saat menemui masa di depan Mapolda Sumut.

Sebab hukum ada aturanya Kata Kompol T. Matanari, " Kita ketahui bersama, gak bisa menagkap orang jika tidak ada bukti, maka itu. Video yang diberi akan kami pelajari dahulu," jelasnya.