MEDAN-Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) di 2019 tumbuh 5,22 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,18 persen. Demikian yang dikatakan Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi dalam pemaparan mengenai Pertumbuhan Ekonomi di Sumut Triwulan IV-2019 di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Jalan Asrama No 179 Medan, Rabu (5/2/2020).

Adapun faktor yang mendorong laju pertumbuhan hingga 5,22 persen ini dijelaskan Suhaimi merupakan pertumbuhan yang masuk akal. Kalau dilihat dari data-data secara sektoral baik itu dari sektor pertanian yang cukup baik tumbuhnya 5,13 persen. Walaupun pertumbuhannya masih bisa dibawah rata-rata provinsi.

"Saya pikir ini hal yang sangat positif bagi kita. Bahwa ada beberapa jenis komoditas yang terjadi penurunan disana tetapi secara triwulanan misalnya padi, sawit dan karet turun. Namun secara tahunan terjadi pertumbuhan yang positif. Bahkan pertumbuhan ekonomi di Sumut juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional yang hanya 5,02 persen," katanya pada wartawan.

Lanjutnya, Ekonomi Sumut pada triwulan IV-2019 dibanding triwulan IV-2018 tumbuh sebesar 5,21 persen (y-on-y). Dari sisi produksi pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,87 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PMTB sebesar 8,54 persen.

"Kalau dari sektor industri pengolahan secara tahunan terjadi pertumbuhan positif 1,23 persen. Ada empat sektor yang sangat dominan di kita selain pertanian dan industri ada pula perdagangan dan konstruksi. Empat sektor ini yang bisa mendongkrak ekonomi kita yang lebih tinggi. Apalagi sektor perdagangan dan konstruksi di 2019 itu di atas pertumbuhan rata-rata. Mungkin ini yang mendukung pertumbuhan kita di atas pertumbuhan nasional tadi," ungkap Suhaimi.

Sementara itu, untuk ekonomi Sumut di triwulan IV-2019 dibanding triwulan III- 2019 mengalami perlambatan sebesar 0,40 persen (q-to-q). Dari sisi produksi hal ini disebabkan oleh penurunan faktor musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami penurunan 1,33 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh komponen PK-P yang mengalami penurunan sebesar 7,69 persen.

Adapun Struktur Ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial tahun 2019 didominasi oleh Provinsi Sumut dan Provinsi Riau. Provinsi Sumut memberikan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto di Pulau Sumatera yakni sebesar 23,39 persen diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 22,33 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,28 persen.*