BOGOR - Komandan Kodim 0209/LB Letkol Inf Santoso, turut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2020.


Rakor yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi) di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2/2020), ini juga dihadiri seluruh Pangkotama jajaran TNI AD, para Danrem, dan Dandim, termasuk dari Basarnas, Polri hingga Pramuka. legislatif, wirausaha, jurnalis, kalangan akademis dari berbagai institusi dan sejumlah warga setempat.

Dalam acara pembukaan, Presiden Jokowi turut didampingi Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Munardo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Pada acara rapat ini, Presiden Jokowi memberikan pengarahan dan perencanaan terkait penanggulangan bencana tingkat Nasional sepanjang tahun 2020, yang kemudian dilanjutkan oleh Menteri Sosial RI, Jualiri Batubara.

Rakornas ini melibatkan seluruh BPBD provinsi dan Kabupaten kota se-Indonesia, dimana arahan Presiden bahwa ancaman bencana semakin meningkat karena perubahan iklim global karena perbuatan manusia itu sendiri, dan semakin meningkat baik itu jumlah korban jiwa maupun ekonomi, serta infrastruktur-infrastruktur penting yang kita miliki.

“Salah satu penanggulangan bencana longsor adalah menanam akar wangi karena dalam setahun di tanam akarnya bisa mencapai ½ -1 meter dalam 2-3 tahun bisa mencapai 3 meter, dan bisa dikombinasi dengan pohon-pohon yang lain”, tegasnya lagi.

Presiden meminta seluruh daerah jangan hanya mengandalkan infrastruktur untuk mencegah bencana tapi yang utama harus ada perbaikan ekologi.

Presiden menyampaikan bahwa kejadian bencana yang semakin meningkat dan kenaikan kejadian tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti perubahan iklim. Namun demikian, masih banyak bencana yang dapat dicegah dan dikurangi oleh kita semua.

Menurut Presiden Jokowi, tantangan yang masih dihadapi yaitu bagaimana kita menyikapi ancaman maupun bencana, sering tergagap dalam tahapan manajemen bencana, seperti menghadapi bencana, memperbaiki kerusakan infrastruktur, penanganan penyintas atau pun saat pemulihan.

Pada pembukaan Rakornas PB 2020 ini Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin perintah kepada pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi untuk menyikapi ancaman permanen. Beberapa poin berikut ini perintah Presiden Jokowi :

Pertama, Seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama, bersinergi untuk mengantisipasi dan daerah perlu melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana. Sigap terhadap potensi ancaman bahaya sesuai dengan karakteristik wilayah, baik geologi, vulkanologi, limbah, hidrometeorologi, biologi, pencemaran lingkungan.

Kedua, Setiap gubernur, bupati dan walikota harus segera menyusun rencana kontinjensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan semua pihak dan harus siap menangani bencana secara tuntas.

Ketiga, penanggulangan bencana harus dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif, ‘Pentahelix’ yaitu kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi dan peneliti, dunia usaha, masyarakat, serta dukungan media massa untuk dapat menyampaikan pemberitaan kepada publik.

Keempat, Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus meningkatkan kepemimpinan dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana, penataan kelembagaan yang mumpuni, termasuk program dan anggaran yang harus ditingkatkan sesuai prioritas RPJMN 2020-2024.

Kelima, Panglima TNI dan Kapolri untuk turut serta dalam mendukung upaya penanggulangan bencana termasuk penegakan hukum. Pengerahan dan dukungan secara nasional hingga ke tataran daerah yang dapat bersinergi dengan baik bersama pemerintah pusat dan daerah;

Pada satu hari sebelumnya (3/1) seminar nasional diselenggarakan dari enam panel tersebut. Seminar yang menghadirkan para narasumber dengan berbagai institusi ini membahas enam tema utama, yaitu (1) Manajemen Kebencanaan; (2) Ancaman Geologi dan Vulkanologi (Gempa Bumi, Tsunami, Likuifaksi, Erupsi Gunungapi); (3) Ancaman Hidrometeorologi (Kekeringan, Karhutla, dan Perubahan Iklim); (4) Ancaman Hidrometeorologi (Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Puting Beliung, Abrasi); (5) Ancaman Limbah dan Kegagalan Teknologi; serta (6) Sosialisasi Katana dan Edukasi Kebencanaan.

Rakornas PB 2020 ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan BNPB untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, serta para pemangku kepentingan terkait guna membahas tantangan dan mendapatkan rumusan kebijakan serta strategi penanggulangan bencana yang lebih baik di masa depan.

"Kita Jaga Alam, Maka Alam akan Jaga Kita", ungkap Dandim saat dihubungi Awak Media, disela-sela Rakornas