TAPTENG-Setelah menempuh perjalanan waktu sekitar 16 jam lamanya dari kota Medan, akhirnya tim relawan ACT-MRI Sumut sampai di Kec. Barus Kab.Tapanuli Tengah.

Relawan sempat mengalami hambatan perjalanan disebabkan adanya jembatan yang terputus di kecamatan Pakat. Sehingga tim harus putar arah ke Dolok Sanggul, mengakibatkan perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh hanya 8 jam menjadi belasan jam lamanya.

Dilokasi, tim relawan langsung melapor ke Posko induk yang ada disana, tim ACT-MRI Sumut merupakan tim relawan asal kota Medan yang pertama tiba dilokasi. Tim yang tiba dari kota Medan berjumlah 3 orang, selain membawa perlengkapan emergensi, tim juga membawa logistik untuk kebutuhan pengungsi di posko induk. Jarak waktu perjalan kurang lebih 16 jam perjalanan, dari medan menuju Barus.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir yang terjadi kemarin di Tapanuli Tengah mengakibatkan korban tewas sebanyak 9 orang dan 360 jiwa yang luka-luka, rumah rusak , baik berat dan ringan, ini sesuai data terakhir yang diterima dari Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara.

Ada 6 Kecamatan yang terdampak banjir, diantaranya: Barus, Barus Utara, Sorkam, Sarudik, Sitaituis, dan Kolang. Dan Kecamatan Barus lah yang paling terdampak dari banjir kali ini.

Di posko induk, tim relawan ACT-MRI Sumut mulai mendroping dan selanjutnya mendistiribusikan logistik. Dibantu dengan beberapa masyarakat, bantuan logistik yang berasal dari donasi para donatur pun telah terdistribusi dengan baik. Tampak warga penyitas banjir Barus, sangat antusias.

Setelah proses pendistribusian logistik terealisasikan, tim relawan ACT-MRI Sumut pun diajak rapat koordinasi untuk menyatukan komando bersama BPBD, TNI, Polri, dan seluruh stakeholder se Sumatera Utara. Pagi tadi (01/02) tim relawan ACT-MRI Sumut bersama relawan dari ormas dan lembaga kemanusiaan lainnya, sempat melakukan evakuasi, aksi bersih-bersih fasilitas umum dari genangan lumpur, dan sampah banjir lainnya.

Update dari relawan di Barus, kali ini tim relawan ACT-MRI Sumut, dpercaya untuk melakukan input data jumlah kerusakan dan penyitas yang tersebar di 6 kecematan se Tapanuli Tengah. Data ini akan dikumpulkan tim dari beberapa titik posko, seperti pada posko SMP Neg 1Barus dan SD Padang Masyar. Harapannya dari data yang dientry tim Relawan ACT-MRI Sumut ini, nantinya akan sangat membantu pihak stakeholder dan menjadi database bagi lembaga lainnya juga.

Kepala Cabang ACT Sumut, Fadhli Septavianra saat ditemui media dikantornya menutukan kondisi lokasi musibah yang masih memprihatinkan. "Jelas dengan masih belum normalnya situasi dan transportasi disana tentu masyarakat disana masih sangat membutuhkan bantuan bantuan," ujarnya.

ACT Sumut menghimbau semua pihak untuk peduli dan melakukan aksi nyata ke pedulian, karena bencana adalah tanggung jawab bersama dan kebersamaan yang bisa menuntaskan nya," jelas Fadhli.*