SAMOSIR-Punguan pomparan Manihuruk se Kabupaten Samosir nyatakan sikap mendukung Bakal Calon Bupati (Bacabup) Samosir Laksamana (Purn) TNI Marhuale Simbolon maju sebagai calon bupati Samosir melalui pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, periode 2020-2024.

Pernyataan itu disampaikan pada diskusi publik, di Aula A.E Manihuruk, Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Sabtu (1/2/2020).

Ketua panitia pengarah visi misi Bacabup Samosir Marhuale Simbolon untuk keluarga besar Manihuruk di Kabupaten, sekaligus Ketua Seksi Organisasi Manihuruk se Jabotabek, Ir Agustinus Manihuruk, MM (A Veronika), mengatakan, setelah puluhan tahun lamanya dan sukses sebagai pengusaha di Jakarta, kini memiliki kerinduan untuk membangun Bona Pasogit Samosir. Kerinduan membangun guna mensejahterakan masyarakat Samosir, diyakini akan terwujud melalui visi yang akan diusung Marhuale Simbolon.

"Sudah saatnya kita turut membangun Samosir, tanah nenek moyang kita yang selama 15 tahun berdiri menjadi sebuah Kabupaten, namun masyarakatnya belum sejahtera. Saya melihat, sosok Bapak Marhuale Simbolon yang menonjolkan visi berbasiskan pertanian, akan mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat Samosir. Atas dasar itulah sebenarnya, saya terpanggil dan mengajak pomparan Manihuruk mendukung Bapak Marhuale Simbolon sepenuhnya, sebagai calon bupati Samosir periode 2020-2024," ucap Agustinus Manihuruk yang juga merupakan Ketua Pesta HUT ke 6 Tugu Simanihuruk se Indonesia yang dilaksanakan di Harapohan 2019 lalu.

Agustinus yang juga pengusaha dan konsultan PT Rango Jaya Nugraha di Jakarta ini, bercita dan merindukan berdirinya wisata rohani di Kabupaten Samosir. Yakin, hal itu boleh terwujud bila Marhuale Simbolon duduk sebagai bupati, parhobas Kabupaten Samosir.

"Sebagai pengusaha, saya punya keinginan untuk membangun usaha di Bona Pasogit ini. Saya berencana ingin mendirikan wisata rohani. Melihat sosok Bapak Marhuale Simbolon yang begitu tegas dan lebih mengutamakan keberhasilan para petani untuk mendukung kemajuan pariwisata, saya dan pengusaha-pengusaha sukses lainnya asal Samosir, tentu juga akan terpanggil berbuat di Samosir, serta dapat terealisasi," ujar Agustinus.

Ketua Manihuruk se Kabupaten Samosir, Judin Manihuruk (A Hotlen), dihadapan beberapa kelompok-kelompok tani, pengrajin tenun ulos dan puluhan pomparan Manihuruk mulai dari Desa Lumban Suhi-suhi Toruan (Kecamatan Pangururan)-Sidabagas (Kecamatan Simanindo) yang hadir pada diskusi publik, serta pemaparan visi misi Marhuale Simbolon, juga dengan tegas menyatakan sikap siap mendukung Marhuale Simbolon sebagai Calon Bupati Samosir periode 2020-2024.

Tidak hanya Pomparan Manihuruk se Kabupaten Samosir, Tokoh masyarakat Parbaba Kingkong Sihaloho (A Melanton) yang juga hadir pada pertemuan berlangsung, turut mengajak, dan menyatakan sikap untuk bersama dengan Marhuale Simbolon.

"Kita sudah mendengar langsung kerinduan Marhuale Simbolon untuk membangun Samosir, dengan lebih dulu mensejahterakan masyarakat petani. Untuk itu, mari kita berikan hati, dukung dan doakan calon bupati Marhuale Simbolon duduk menjadi bupati Samosir," ucap Kingkong yang juga bagian dari Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat (FKTM) Kabupaten Samosir dihadapan para undangan yang hadir.

Bacabup Samosir Marhuale Simbolon dalam paparan visi misinya, menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi masyarakat Samosir saat ini, secara khusus masyarakat petani yang perekonomiannya semakin memburuk.

"Ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu, kondisi petani hampir putus asa, dimana saat ini hasil pertanian jangankan untuk dijual, untuk dimakan sendiri saja sudah kurang. Sehingga bluprint Samosir harus diubah dari pariwisata ke basis pertanian," papar Marhuale.

Diyakini, bila bluprint Samosir tidak segera mungkin diubah, maka masyarakat Samosir akan banyak yang jadi pencuri. "Yakin, kalau tidak kita rubah sesegera mungkin, akan banyak yang jadi pencuri dan Samosir akan hancur. Karena tidak ada lagi kehidupan dari pertanian. Dengan demikian, pariwisata Samosir juga akan hancur, karena ketidaknyamanan pera pengunjung mendengar dan melihat banyak pencuri di Samosir," sambung Marhuale yang menurutnya situasi perekonomian masyarakat petani di Samosir saat ini, mulai memburuk.

Ditambahkannya, perjalanan 15 tahun Kabupaten Samosir yang berbasiskan pariwisata, sampai kini masyarakat tetap menunggu hasil. "Ini terjadi, karena sejak dasar sudah rusak. Untuk itu, kita ingin memperbaiki dasar itu dengan berbasiskan pertanian," ujarnya.

Di kesempatan itu, Marhuale Simbolon juga memaparkan perjalanan bantuan alat-alat pertanian yang ada di Samosir saat ini, itu bukan dari APBD Samosir, melainkan dari Kementerian Pusat. Karena basis pemerintah saat ini adalah pariwisata, sehingga tidak bisa mendongkrak kemajuan pertanian menggunakan APBD Kabupaten.

Lanjut Marhuale, untuk mengatasi, mengembangkan, serta guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Samosir secara khusus petani sesuai visi yang diusung "Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Yang Berbasis Pertanian dan Pariwisata" caranya, dengan memfasilitasi masyarakat petani dengan berbagai bantuan mulai dari alat pertanian, hingga pupuk kompos non kimia.

Dicontohkan, seandainya APBD Kabupaten Samosir dengan besaran mencapai Rp 900 miliar lebih untuk TA 2020 di push kepada pertanian untuk pengadaan jetor disetiap dusun, pengadaan traktor mesin 3 di masing-masing Kecamatan, pengadaan alat berat ekskavator, bila ditotal, biayanya belum mencapai 100 miliar, tapi masyarakat petani sudah sejahtera.

Dana lainnya, lanjut Marhuale, bisa dipergunakan untuk pembangunan irigasi pertanian, pembangunan sarana air bersih untuk dikonsumsi, untuk kesehatan, pendidikan dan lainnya.

"Itulah yang akan saya lakukan kedepan. Bila masyarakat petani sudah sejahtera, tentu pariwisata juga akan maju. Karena, pariwisata tidak akan bisa mendukung pertanian, tetapi pertanian lah yang dapat mendukung pariwisata," ucap Marhuale Simbolon.*