LABURA - Media sosial dengan dihebohkan adanya anak sekolah membeli tuak dengan menggunakan baju seragam sekolah SLTA. Sontak ini membuat gerah Kapolsek Na IX-X, AKP Mara Lidang Harahap.

Bersama personel, Kapolsek AKP Mara Lidang bekerja sama dengan Kades Simpang, turun langsung ke pemilik warung tuak di wilayah hukum Polsek Na IX-X.

Rabu (29/1/2020) sekira pukul 11.50, rombongan Kapolsek tiba di rumah pemilik warung tuak Hendri Hutasoit di Desa Simpang Merbau, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labura.

Di hadapan pemilik, Kapolsek menyampaikan arahan terkait viralnya di medsos tentang anak sekolah membeli tuak dengan baju seragam sekolah SLTA.

"Kepada pemilik untuk tidak melayani atau menjual tuaknya kepada anak sekolah, terlebih jam-jam sekolah dan menggunakan seragam sekolah," pesannya.

Selain itu, Kapolsek menegaskan, agar pemilik melarang anak sekolah untuk nongkorong di warung atau sekitar warung tuak dengan alasan dapat merusak pelajar.

"Apabila para pelajar ngotot atau memaksa untuk membeli tuak, segera hubungi kami Polsek Na IX-X," tegasnya.

Di hadapan Kapolsek Na IX-X, Kanit Prov Iptu P Harahap, Kanit Sabhara Iptu AS Pohan, Kanit Binmas Iptu P Hutasuhut, Kades Simpang Marbau H Surono, Sekdes Simpang Marbau Syakaini Putra, dan Bhabinkamtibmas Aiptu SE Siregar, pemilik tuak berterimakasih dan berjanji untuk tidak menjual tuak kepada anak sekolah.