MEDAN - Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism (GEHT/Wisata Kesehatan Berwawasan Lingkungan), Senin (27/1/2020) melakukan kunjungan silaturrahmi ke Kantor Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Sisingamangaraja Medan diterima Ketua DRD Sumut Prof. Wan Syarifuddin MA, PhD didampingi Staf Jeni, Aris dan Ela. Pengurus Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism yang berkunjung antara lain Ketua Dr. Tengku Yohanita Sp.THT-KL, Koordinator Penelitian dan Pengembangan serta Komersialisasi (R&D/C) dan Produk Inovasi limbah pesisir Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang S.Si, M.Si, Koordinator Organisasi dan Pembangunan Sosial Ekonomi Komunitas Pesisir Dr. Dara Aisyah, M.Si, dan Humas Zul Anwar Marbun. Dalam penerimaannya Ketua DRD Sumut Prof. Wan Syarifuddin, MA, PhD menyambut gembira kedatangan Pengurus Go Eco Health Tourism terlebih dalam upaya menjalin kerjasama dengan Dewan Riset Daerah untuk menggali potensi kawasan pesisir Sumatera Utara sebagai sentra produsen bahan baku Kalsium Organik (apatite) dari tulang ikan (Calcium Apatite) dan kulit kerang (Calcium Carbonate).

Menurut Prof. Wan Syarifuddin, program GEHT yang berencana melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat nelayan di Pulau Jaring Halus Kabupaten Langkat melalui inovasi produk Kalsium Organik dan Karbon Aktif dari limbah pesisir sangat strategis untuk memajukan kawasan pesisir bernilai ekonomi tinggi. Apalagi rencana ke depan menjadikan kawasan pesisir Kabupaten Langkat menjadi destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara.

"Pada prinsipnya Dewan Riset Daerah Sumatera Utara mendukung program inovasi Go Eco Health Tourism untuk memajukan kawasan pesisir Sumatera Utara melalui inovasi Kalsium Organik dan Karbon Aktif dari limbah pesisir menjadi produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Prof. Wan Syarifuddin.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism (GEHT) Dr. Tengku Yohanita Sp.THT-KL menjelaskan tentang keberadaan GEHT dalam usaha membangunkan pariwisata berbasiskan kesehatan lingkungan.

Selanjutnya dijelaskan Koordinator Organisasi dan Pembangunan Sosial Ekonomi Komunitas Pesisir Dr. Dara Aisyah, M.Si, melakukan suatu inovasi tidak boleh dipaksakan dari pihak tertentu namun harus dievaluasi sebelumnya terkait efektifitas program bantuan yang pernah diberikan. Apabila tidak berdampak kepada peningkatan sosial ekonomi komunitas pesisir maka perlu dilakukan need analysis assessment untuk mengetahui secara jelas apa yang diperlukan oleh keluarga nelayan.

Inovasi tata kelola limbah pesisir menjadi Produk untuk memenuhi keperluan masyarakat pesisir, kata Dara Aisyah, merupakan permintaan dari masyarakat pesisir untuk membantu keperluan makan dan minum mereka yang menjadi biaya terbesar dalam keluarga nelayan.

Menanggapi hal tersebut Prof Wan, sangat tertarik untuk melakukan kerjasama dengan pihak GEHT. Untuk itu beliau akan segera memanggil deputi penelitian, bidang hukum dan tata kelola Balitbang, dan Tim Pakar DRD untuk membicarakan kerjasama dengan pihak GEHT kemudian diikuti penandatanganan MoU dan MoA untuk mengatasi masalah tata kelola limbah pesisir secara terpadu di Jaring Halus.

Dijelaskan Tengku Yohanita, buruknya kondisi lingkungan kawasan pesisir ternyata menjadi pemicu lahirnya anak-anak kurang gizi dan bertubuh kerdil atau yang disebut stunting.

Ternyata dari hasil kajian ilmiah Sosial Enginering (rekayasa sosial) seperti dilakukan inventor Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang dan innovator Dr. Dara Aisyah, kata Dr. Tengku Yohanita, lahirnya anak-anak stunting dapat diatasi dengan inovasi Kalsium Organik dari tulang ikan dan kulit kerang yang selama ini terbuang percuma di kawasan pesisir.

Tidak hanya itu, lanjut Khalifah Dr. M. Sontang Sihotang yang juga mantan dosen Fakultas Kedokteran YARSI Jakarta, dan juga Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI), Kalsium Organik merupakan salah satu jenis mineral apatite yang sangat penting bagi tubuh. Umumnya, kalsium identik dengan upaya menjaga tulang sehat serta untuk pencegahan osteoporosis (pengeroposan tulang).

Namun faktanya, fungsi kalsium jauh lebih banyak dari itu. Mineral itu juga dibutuhkan untuk mendukung organ-organ dan sistem tubuh bekerja dengan baik. "Ada segudang manfaat kalsium," tegas Tengku Yohanita, Muhammad Sontang dan Dara Aisyah.

Sedangkan kegunaan yang lain untuk tubuh, kata Tengku Yohanita, diantaranya adalah membangun kesehatan tulang dan gigi. Membantu pembuluh darah memindahkan darah ke seluruh tubuh. Membantu pelepasan hormon dan enzim yang mempengaruhi hampir setiap fungsi dalam tubuh manusia. Mendukung pergerakan otot. Menyalurkan pesan antara otak dan setiap bagian tubuh. Pengaturan ritme jantung. Kemudian menjaga Kesehatan Tulang.