MEDAN - Kerja sama yang erat dengan dunia industri merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi mahasiswa.

Sebagai salah satu bentuk realisasi kerja sama tersebut maka Departemen Teknik Kimia USU menyelenggarakan Lomba Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional Industrial Problem Solving dengan menggandeng salah satu industri terkemuka di Indonesia yakni PT Inalum (Persero).

Lomba ini merupakan rangkaian kegiatan Lustrum VIII Teknik Kimia USU dan Lustrum XII Fakultas Teknik USU tahun 2019.

Beranjak dari keinginan untuk menghasilkan karya-karya inovatif yang bermanfaat, maka Departemen Teknik Kimia USU menginisiasi penyelenggaraan lomba ini yang diarahkan untuk memberikan solusi atas permasalahan nyata yang memang dihadapi industri, dalam hal ini PT Inalum (Persero).

Mahasiswa sebagai peserta lomba dituntut untuk meningkatkan kemampuan analisis mereka dan melakukan identifikasi permasalahan serta mencari solusi atas permasalahan yang ditawarkan.

Rektor USU yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME berkenan membuka acara putaran final yang dilangsungkan pada Jumat, 24 Januari 2020. Acara ini dihadiri pula oleh Direksi PT Inalum (Persero) yang diwakili oleh Bapak Edi Mugiono selaku Kepala Departemen Engineering bersama dengan tim. Selain itu, hadir pula Dekan Fakultas Teknik USU Ir. Seri Maulina, MSi, PhD dan Wakil Dekan III Fakultas Teknik USU Prof. Dr.Eng. Ir. Irvan, MSi, Ketua dan Sekretaris Departemen di lingkungan Fakultas Teknik USU, serta para dosen dan mahasiswa Teknik Kimia USU.

Prof. Bustami Syam dan Bapak Edi Mugiono menyambut baik kegiatan Industrial Problem Solving. Permasalahan yang dihadapi industri seyogyanya merupakan kesempatan atau peluang untuk berinovasi. Ide-ide solusi ionvatif yang ditawarkan melalui kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan di industri. Bahkan tidak menutup kemungkinan kegiatan seperti ini diselenggarakan lagi di tahun berikutnya.

Dalam laporannya, Ketua Departemen Teknik Kimia USU menyampaikan bahwa pendaftaran lomba dimulai pada 18 September 2019 dan berakhir pada 17 Desember 2019. Lomba ini terbuka untuk mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu Teknik Kimia, Teknik Metalurgi, Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Pertambangan.

Sebanyak 59 tim peserta telah mendaftar untuk mengikuti lomba ini yang berasal dari 17 Perguruan Tinggi/Institut Teknologi se-Indonesia yaitu ITB (17 tim), USU (7 tim), ITS (5), Institut Teknologi Kalimantan (3), Universitas Jambi (3), Politeknik Lokseumawe (2) Universitas Malikulsaleh (2), Universitas Mercubuana (2), Universitas Syiah Kuala (2), Universitas Sebelas Maret (2), Universitas Singaperbangsa (2), Universitas Bangka Belitung (1), UGM (1), Universitas Bina Nusantara (1), Universitas Brawijaya (1), Universitas Islam Indonesia (1), Universitas Lambung Mangkurat (1), Universitas Pendidikan Sorong (1), Universitas Riau (1), UPN Yogyakarta (1), Universitas Siliwangi (1), Institut Teknologi DEL (1), dan Universitas Sriwijaya (1).

Peserta diminta untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang dihadapi PT Inalum (Persero) berupa pemanfaatan sisa dross dan upaya peningkatan kualitas aluminium foundry alloy A.356.2.

Makalah peserta kemudian dinilai oleh tim juri yang terdiri dari 3 orang yaitu Abubakar Subiantoro yang merupakan Pakar Aluminium yang juga Ketua Apralex – Sh&F (Asosiasi Produsen Aluminium Extrusi-Sheet &Foil), Parindra Kusriantoko, ST, MT, MSc yang merupakan engineer PT INALUM (Persero), dan Prof. Dr. Ir. M. Turmuzi, MS dari kalangan akademisi yang merupakan guru besar Teknik Kimia USU.

Setelah melalui proses seleksi yang dilakukan secara blind review, maka terpilihlah 5 tim terbaik sebagai finalis yang kemudian diundang untuk menghadiri acara puncak yang diselenggarakan pada 21-24 Januari 2020. Ke-5 tim finalis kembali ditantang untuk menyelesaikan 5 permasalahan berbeda yang ditemui di PT Inalum (Persero).

Sebagai reward, para finalis diberi kesempatan untuk mengikuti serangkaian kegiatan berupa field trip ke Inalum Power Plant yaitu PLTA Sigura-gura di Paritohan pada 21 Januari 2020. Kemudian berwisata di Danau Toba Parapat pada 22 Januari 2020, dan melakukan kunjungan ke Smelter Plant PT Inalum (Persero) di Kuala Tanjung pada 23 Januari 2020 untuk melihat secara langsung problem lapangan yang menjadi kasus mereka.

Dan pada pada 24 Januari 2020 merupakan acara puncak dimana para finalis akan mempresentasikan ide/gagasan mereka di hadapan Dewan Juri yang berjumlah tiga orang ditambah tiga orang observer. Para observer tersebut adalah Bapak Edi Mugiono, Bapak Ferdy Rahadian yang merupakan Manager Reduction Preparation Section di PT Inalum (Persero) dan Prof. Irvan.

Hasil pleno dewan juri memutuskan Gantari Team dari Universitas Sumatera Utarasebagai Juara 1 yang mendapat hadiah uang sejumlah Rp. 10.000.000,- Kemudian Tim Green Aldros dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih Juara 2 dengan meraih hadiah uang sebesar Rp. 7.500.000,- dan Tim Myoho dari ITB sebagai Juara 3 yang mendapatkan hadiah uang sebesar Rp. 6.000.000,- Selain hadiah uang, Juara 1, 2, dan 3 juga memperoleh tropi, medali, dan sertifikat.

Sementara itu, sebagai pemenang Harapan adalah Tim Juara Baru dan Tim Barudak Ganesha dari ITB. Masing-masing tim berhak mendapat hadiah uang sebesar Rp. 3.000.000,- dan sertifikat. Kesemua tim mendapatkan souvenir dari PT Inalum (Persero).

Dalam kesempatan ini Departemen Teknik Kimia USU mengucapkan terima kasih kepada PT Inalum (Persero) yang telah menjadi mitra industri dalam kegiatan ini. Juga kepada Ikatan Alumni Teknik Kimia USU yang diketuai oleh Bapak Ismadi YS Jenal, ST, MM yang juga merupakan Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia PT Inalum (Persero).

Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Bapak Raynaldi Harahap selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Inalum (Persero) yang mendukung penuh acara ini. Departemen Teknik Kimia USU berharap semoga hubungan baik yang telah terbina antara USU dan PT Inalum (Persero) dapat berkelanjutan di masa yang akan datang dan menghasilkan inovasi yang membawa kebaikan dari kedua belah pihak juga bagi masyarakat secara luas.*