MEDAN-Menyikapi kasus Novel Coronavirus (nCOV) yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok yang telah menyebar ke beberapa dunia termasuk di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada.

Ketua IDI Medan, dr Wijaya Juwarna, Sp-THT-KL mengimbau masyarakat harus tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke rumah sakit (RS) atau fasilitas kesehatan terdekat.

Biasanya gejala yang muncul pada kasus ini seperti pneumonia pada umumnya, diantaranya demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernafas. Perlu diwaspadai pada orang dengan usia lanjut san balita. Pada orang usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta lain memiliki resiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.

"Masa inkubasi pada penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun rata-rata gejala timbul setelah 2-14 hari. Metode transmisi belum diketahui dengan pasti pula. Awalnya virus ini diduga bersumber dari hewan. Namun kenyataannya telah ditemukan penularan dari manusia ke manusia. Bahkan terkait pencegahan belum ada vaksin untuk mencegah kasus ini karena kasus pneumonia ini disebabkan coronavirus jenis baru," kata dr Wijaya pada Gosumut.com, Senin (27/1/2020).

Untuk itu, beberapa imbauan bisa dilakukan oleh masyarakat dengan meningkatkan gaya hidup sehat. Seperti mulai menjaga kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata setelah memegang instalasi publik. Untuk mencuci tangan ini menggunakan sabun dan bilang dengan air mengalir sekitar 20 detik, lalu keringkan dengan handuk atau tisu sekali pakai.

"Bila tidak ada fasilitas cuci tangan dapat menggunakan sanitizer alkohol 70-80%," bebernya.

Selanjutnya, dr Wijaya mengatakan hindari mengusap mata, hidung dan mulut sebelum mencuci mata. Lalu, menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin dan batuk. Gunakanlah masker dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika memiliki gejala saluran napas.

"Istilah bila sedang sakit. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur minimal 3 kali perhari dan makan-makanan bergizi," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, dr Wijaya mengingatkan masyarakat untuk hindari kontak dengan orang yang sakit infeksi saluran pernafasan. Masyarakat diminta sering mencuci tangan khususnya setelah kontak dengan pasien dan lingkungannya. Hindari menyentuh hewan atau unggas atau hewan liar. Patuhilah petunjuk makanan dan aturan kebersihan.

"Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk gunakan masker dan cari layanan kesehatan. Terakhir sebaiknya hindari bepergian ke daerah sumber wabah sampai benar-benar aman," pungkasnya.

Seperti diketahui, wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China ini bisa menular dari manusia ke manusia. Virus corona ini, diketahui pertama kali ditemukan di Wuhan, setelah itu kewaspadaan terhadapnya pun meningkat.

WHO sendiri menyatakan, kemungkinan sumber utama dari penyebaran virus corona adalah hewan, namun juga disebut penularan terbatas antar manusia karena terlalu dekat. Di luar China, virus corona terkonfirmasi di Korea Selatan, Jepang, dan Thailand, dimana semua pasien sebelumnya telah mengunjungi China.*