JAKARTA - Debat soal hijab yang ramai dibicarakan belakangan ini berbuntut pada serangan kepada putri pertama Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid di media sosial

Alissa melalui cuitan yang diunggah di jejaring Twitter pribadinya @AlissaWahid, membagikan sejumlah bidikan layar respons negatif warganet yang dilayangkan kepada keluarganya.

Menurut Alissa, warganet menggunakan narasi sama untuk menyudutkan ibunya, Sinta Nuriyah dan keluarga Gus Dur.

"Menarik, pagi ini mengamati mention beruntun soal ibu dengan narasi yang sama. 'Jangan sombong/pamer soal pendidikan & keturunan', 'Keluarga nabi2 juga ada yang sesat, apalagi cuma anak/keluarga Gus Dur',"cuitnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (23/1/2020).

Alissa menilai dengan adanya serangan yang serempak dari warganet justru menjadi bukti persoalan tersebut sengaja dibingkai oleh pihak tertentu. Bukannya justru dijadikan ajang debat semestinya.

"Menjadi bukti soal framing sistematis di media sosial, bukan murni debat," imbuhnya.

Cuitan Alissa tersebut memantik atensi warganet tak terkecuali KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus.

Gus Mus tampak enggan memberikan komentar panjang. Ia menyarankan Alissa untuk mendoakan para penyerang tersebut.

"Ya tentu saja sama, Lis, wong sakgotrah (karena sedarah). Untuk yang seperti mereka itu, ucapkan saja: 'Salamna',"tulis Gus Mus.

Respons itupun langsung dijawab Alissa yang meminta doa kepada Gus Mus supaya dirinya bisa menyikapi persoalan ini dengan arif.

"Nggiiiiiiiiih.... (Ya). Nyuwun (minta) doa semoga saya bisa seberani Bapak, searif Abah @gusmusgusmu, dan setangguh Bapak & Abah berdua," timpal Alissa.

Untuk diketahui, debat soal hijab mencuat sejak Ustaz Felix Siauw menuliskan cuitan pada Sabtu (18/1/2020).

"Nggak mau berhijab ya silakan aja, tapi ngomong 'hijab itu nggak wajib bagi Muslimah', itu pernyataan yang maksa banget, udah maksiat, maksa lagi," tulis Felix Siauw.

Cuitan itu kemudian direspons oleh akun Anggota DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim.

Luqman menulis komentar di cuitan Felix Siauw, "Hati-hati dengan jempolmu. Sesuaikan dengan ilmu agamamu. Ngawurmu akan datangkan mudlarat, bukan hanya padamu seorang, tapi kepada yang sejenis kamu. Sebagai mualaf, bijaksanalah".

Ia juga mengatakan, "Nah, saat anda menyerang Ibu Shinta Nuriyah, kesimpulan saya bukan sekedar kegenitan mualaf. Anda nyata-nyata agen HTI yang sistematis mau merusak Islam,".***