MEDAN-Anak yang mengalami peristiwa dugaan penculikan kemungkinan bisa mengalami PTSD (Post-traumatic stress disorder).

Sehingga mereka akan menarik diri dari lingkungannya karena merasa takut bertemu dengan sang penculiknya.

Hal itu disampaikan Psikolog Irna Minauli menjawab wartawan soal dugaan penculikan anak yang dialami MAA (10) di rumahnya Gang Dalang Lingkungan IV, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. "Atas peristiwa dugaan penculikan itu, tentunya sang anak bisa saja mengalami traumatis dan stres berkepanjangan. Ia juga kehilangan kepercayaan pada lingkungan dan beranggapan bahwa lingkungan bukanlah tempat yang aman. Mereka khawatir adanya orang-orang jahat di luar sana," ujar Irna Minauli lewat pesan Aplikasi WhatsApp.

Selain itu, Irna Minauli menerangkan, dampak yang terjadi kepada sang anak atas dugaan korban penculikan tersebut juga akan mengalami kemunduran perilaku disertai mimpi buruk. "Selain trauma dan stres, korban juga mengalami mimpi buruk disertai lintasan atas kejadian tersebut. Begitu juga, prilakunya akan mengalami kemunduran dengan yang tadinya sudah tidak mengompol mungkin menjadi ngompol lagi. Kemudian, secara emosional mereka sangat labil sehingga mudah marah dan cengeng," terangnya.

Oleh sebab itu, kata Irna Minauli bila korban dugaan penculikan anak tidak segera ditangani berakibat konsentrasi san anak terganggu. "Jika tidak ditangani secepatnya, dikhawatirkan anak akan mengembangkan gangguan kecemasan seperti phobia. Untuk penananganya sendiri oleh psikolog klinis anak yang profesional. Dengan demikian diharapkan anak dapat melalui masa traumatisnya dengan baik," tandasnya. Diberitakan sebelumnya, aksi dugaan penculikan anak disertai pencurian terekam CCTV di kawasan Marelan, Senin (20/1/2020).

Dalam rekaman CCTV tersebut, pelaku yang mengendarai motor Yamaha Mio memantau situasi rumah yang menjadi terget di Gang Dalang, Lingkungan IV, Kecamatan Medan Marelan.

Setelah melihat yang punya rumah pergi, pelaku pun gerak cepat masuk kedalam rumah. Di dalam rumah, ternyata masih ada seorang anak bernama AAM (10) yang diketahui anak dari Erwan dan Nurbaini tak lain pemilik rumahnya

Di situ, pelaku mengatakan kepada sang anak kalau ponsel ibunya ketinggalan. Lalu sang anak memberikanya, dan ia juga dibawa kabur oleh sang pemuda yang belum diketahui indentitas tersebut.