MEDAN - Melalui sidang senat terbuka, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) menyudisium dan melaksanakan sumpah dokter kepada 143 lulusan, Sabtu (18/1/2020) di Aula Serbaguna FK UISU Jalan STM, Medan. Dalam kesempatannya, Dekan FK UISU dr Indra Janis MKT menyampaikan, hingga saat ini FK UISU sudah menghasilkan sebanyak 5.112 lulusan. Ribuan dokter ini, sebutnya, merupakan suatu kekuatan, karena di sini ada peran alumni bagaimana untuk membangun fakultas kedokteran ini ke depan.

"Sebagai alumni, kalian harus membawa dan menjaga nama baik FK UISU. Apalagi membawa nama islami. Alumni adalah potret FK UISU di masyarakat. Kalian akan berinteraksi dengan (lulusan) fakultas kedokteran lain. Maka dari itu, bekerjalah kalian sesuai profesi dan keilmuan serta selalu belajar dan lihat perkembangan ilmu kedokteran terbaru," pintanya.

Di lain sisi, Dekan juga mengucapkan terimakasih kepada rumah sakit yang telah mendidik mahasiswa mereka dan berharap lulusan dari FK UISU menjadi sumbangsih fakultas bagi negara Republik Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Sehat.

"Terimakasih kami kepada orang tua mahasiswa yang telah mempercayakan FK UISU sebagai tempat untuk mendidik anak-anak kita. Kepada dosen yang telah memberikan ilmu, kami juga ucapkan terimakasih atas dedikasi yang telah diberikan selama ini," ucapnya.

Di tempat yang sama, Rektor UISU DR Yanhar Jamaluddin MAP mengatakan, dokter yang dihasilkan FK UISU pastinya telah berada di masyarakat dan telah berkontribusi dalam pembangunan kesehatan.

Namun yang sangat penting, kata Rektor, dokter lulusan dari FK UISU harus menonjolkan 3 hal yakni profesionalisme, kompetensi dan hati nurani.

"Ini modal awal kalian untuk bekerja. Maknanya, kita harus bekerja sesuai dengan keahlian. Artinya, kalau kita tak mampu, jangan kita paksakan. Karena dalam Al Quran, kalau sesuatu pekerjaan itu diberikan kepada orang yang tidak ahli, maka tunggulah kehancuran. Makanya, dalam memulai pekerjaan nantinya, tetaplah berpegang dengan kemampuan kita," pesannya.

Profesionalisme ini, ujar Rektor, juga berpegang teguh pada nilai moral. Profesionalisme lebih menekankan untuk giat bekerja, bertindak bebas dari rasa benci, sentimen, status ekonomi dan sosial.

"Mengenai kompetensi, ini bermakna wujud dari kemampuan, wawasan dan sikap dalam menjalankan tanggung jawab pekerjaan dan terakhir bekerjalah dengan hati nurani. Ini kekuatan bagi kali sebagai dokter dalam memasuki dunia medis. Sebagai lulusan, kami berpesan untuk tetap berpegang teguh kepada nilai islami yang telah kita ajarkan selama ini," serunya.

"Dengan yudisium dan sumpah dokter, para dokter kita lepas untuk memasuki dunia baru dan berharap dukungan dan motivasi kepada para pengguna. Kita juga berharap kepada ikatan alumni FK UISU dan Ikatan Dokter Indonesia agar dapat mengayomi dan mengarahkan para lulusan agar menjadi dokter yang andal di tengah-tengah masyarakat," tutupnya.

Dalam yudisium ini, ada 3 lulusan terbaik yakni dr Magfira Fara Brianda dengan nilai IPK tertinggi 3.92, dr Putri Ramadhini dengan nilai UKMPPD OSCE tertinggi nilai 37.08 dan dr Ryan Reiza Putra dengan CBT tertinggi nilai 86.

Sumpah dokter ini, turut dihadiri Wadek ADI dr. Dewi Pangestuti, M. Biomed, Wadek STK dr. Siska Anggraini, Sp. KK, Wadek KAK, dr Alamsyah Lukito, MKes, Ka Prodi SKed dr. Atan Bestari, MKes, Ka Prodi Profesi, Dr dr Umar Zein SpPD, DTM&H, KPTI, senator FK UISU, Wakil-wakil Rektor, Ketua Ikatan Iluni FK. UISU dr. Sarabintang Saragih dan Ketua IDI Sumut dr. Edy Ardiansyah SpOG (K), dan mewakili rumah sakit pendidikan FK UISU.