MEDAN-Pertumbuhan perekonomian global diprediksi akan membaik di 2020. Demikian yang disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Wiwiek Sisto Widayat pada wartawan, Kamis (9/1/2020).

Seperti diketahui, sambung Wiwiek kondisi perekonomian di 2019 disebut tidak ramah artinya berbagai situasi di Amerika, China dan sebagainya termasuk di Amerika Selatan, Venezuela dan belahan eropa lainnya kondisi perekonomian masih belum bergerak.

"Perkiraan saja, secara umum perekonomian di 2019 hanya tumbuh 3 persen. Ini merupakan suatu penurunan atau pelemahan sebab proyeksi sebelumnya yang menyatakan di atas 3 persen ke atas," katanya yang didampingi Wakil Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Ibrahim dan Kepala Group Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Wilayah Sumut, Andiwiana Septonarwanto, di kantor Bank Indonesia (BI) Jalan Balaikota Medan.

Kaitannya bila di Sumut sendiri, dijelaskan Wiwiek adalah mengenai ekspor dan impor. Sehingga kondisi ekonomi global harus diketahui. Perbaikan ekonomi global ini, dijabarkan Wiwiek diiringi peningkatan harga berbagai komoditas. Harga minyak mentah diperkirakan membaik seiring dengan perpanjangan waktu pemangkasan produksi antara OPEC+.

"Harga CPO disinyalir meningkat di dorong oleh keterbatasan stok di tengah peningkatan permintaan baik dari negara penghasil maupun negara lainnya. Pertumbuhan diperkirakan akan positif. Perubahan ini telah dilihat di bulan Desember 2019. Begitu juga dengan komoditi utama lainnya di Indonesia. Nah, secara umum, komoditi ekspor utama Sumut seperti CPO, kopi, karet, alumunium ini akan ada perbaikan di 2020," pungkasnya.*