JAKARTA-Gojek hari ini resmikan kerjasama tanggap darurat banjir dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan badan terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kerja sama ini merupakan bagian dari serangkaian inisiatif Gojek yang berjalan sejak hari pertama banjir di Jakarta dan sekitarnya.

Shinto Nugroho, Chief of Public Policy and Government Relations Gojek menyampaikan pihaknya turun langsung membantu korban sejak hari pertama dengan melakukan evakuasi, penyaluran bantuan logistik dan penggalangan dana. "Terlebih lagi tentu saja kami sangat mendukung semua upaya yang dilakukan pemerintah dan badan terkait, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, BNPB dan BPBD Provinsi DKI Jakarta, dengan kerjasama ini semoga bantuan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat yang terdampak dan pemulihan dapat berlangsung sesegera mungkin," ujarnya melalui rilisnya, Jumat (3/1/2020).

Shinto menambahkan bahwa tim Gojek telah mengevakuasi setidaknya 105 jiwa yang terdiri dari mitra dan karyawan Gojek beserta keluarga. Sebanyak lebih dari 2,000 paket bantuan logistik juga telah didistribusikan pada mitra Gojek yang terdampak, untuk terus berjalan selama masa tanggap darurat beberapa hari ke depan.

Untuk memastikan kontribusi yang lebih luas, tanggal 2 Januari 2020 Gojek telah luncurkan kampanye penggalangan dana bersama Kitabisa dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). "Ini adalah waktunya untuk bergotong royong. Kami memanfaatkan teknologi Gojek dan kolaborasi dengan Kitabisa dan Baznas untuk mengumpulkan donasi yang sangat mudah untuk diakses dari aplikasi kami," jelasnya.

Sebelumnya kampanye serupa sudah pernah dijalankan Gojek bersama Kitabisa dan Baznas, menghasilkan bantuan sebesar Rp1,5 miliar untuk bencana tsunami Banten dan Rp1 miliar untuk bencana gempa Palu-Donggala.

"Kami mengundang sebanyak-banyaknya masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara berdonasi melalui aplikasi Gojek, bantuan sebesar apapun sangat berarti untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak," tutup Shinto.*