AJIBATA-Melonjaknya arus mudik yang ingin menggunakan jasa penyeberangan melalui kapal Fery, jenis Ihan batak dan Pora Pora yang dibangun dari anggaran Pemerintah ini, justru agak mengecewakan anak rantau, sebab setelah berjam-jam tiba di Dermaga Ajibata Kecamatan Ajibata Toba, Sumut, mereka harus sabar menunggu anteran panjang dan akhirnya pupus setelah operasional 'Kapal Fery berplat Merah' (Ihan Batak dan Porapora) berhenti antara jam 3 dan jam 4 dinihari.

Tinggallah KMP Tao Toba I milik swasta yang berlayar dibawah bendera PT Gunung Hijau Megah, dengan sabar mengusung dan menyeberangkan penumpangnya hingga 24 jam full time.

"Kami pikir setelah kehadiran KMP Ihan Batak dan Porapora ini semua penyeberangan makin lancar, ternyata mereka kadang mereka sudah berhenti operasi jam 4 pagi, dan kadang jam 3 dinihari, padahal Kapal Fery Ihan batak dan Porapora ini kan harusnya membantu pelayanan umum, ini malah berhenti dan seolah menterlantarkan penumpang di Dermaga/terminal Ajibata," ungkap Pa Reno, Senin (30/12/2019) yang memilih putar kepala (balik arah) dan pulang ke Medan setelah mengetahui Fery Porapora dan Ihan Batak berhenti beroperasi jam 4 pagi saat malam minggu kemarin.

"Jelas kita kecewa lho, hujan pula, dan kami tungguin dengan sabar, setelah tiba waktunya datang aba-aba (informasi) Ferynya sudah berehenti operasi, lha gak fair dongk, kapal itu kan dibangun dari uang rakyat, ya tentu haruslah melayani rakyat, dan lagian itu kan fasilitas umum, dan demi kepentingan umum, lagi pula hanya sekali setahun atau dua tahun sekali,libur Natal/tahun baru dan Lebaran," Kata Pa Reno.

Saat ditanya mengapa tidak ke pelabuhan Fery Tao Toba, Pa Reno (Eko,red) mengatakan tidak sanggup lagi menunggu antrian yang panjang sampai ke jembatan Naborsahan Ajibata, sementara posisinya sudah sempat antri sampai kejalan depan Hotel Sanda.

Terkait kejadian tersebut, saat dikonfirmasi kepada seorang petugas Dishub bermarga Tobing yang jaga di Ajibata mengatakan, "Maklumlah Nahkodanya hanya satu, satu di Ihan Batak dan satu di Fery Porapora, jadi mereka butuh istirahat, sementara nahkoda di KMP Tao Toba ada empat", ujarnya singkat.

Sementara itu KMP Tao Toba I melalui Pa nanda Sitanggang sebagai Menejer Operasional menyampaikan, pihaknya tetap memberikan pelayanan prima dan melayani mereka sampai 24jam penuh, dan masalah mesin kita percayakan kepada mekanik dan tetap standby diruang mesin.

"Kami kasihan juga melihat penumpang yang sudah antri berjam-jam, datang pagi dan mereka sabar menunggu antrian hingga dinihari pula, seandainyalah KMP Tao Toba II sudah bisa berlayar, tentu kami akan membantu semua penumpang kita itu untuk segera diseberangkan ke Pualau Samosir, sehingga jadwal liburan tetap dapat disesuaikan dengan Cuti atau masa liburan mereka, dan segera tiba dikampung halaman untuk merayakan natal dan Tahun Baru di Samosir dan sekitarnya," ujar Sitanggang.

Sampai berita ini diturunkan, pengunjung yang memadati Dermaga Ajibata terminal Ajibata dan Dermaga KMP Tao Toba masih memanjang, sembari menunggu finishing KMP Tao Toba II yang masih tahap Docking di Tomok, KMP Tao Toba I bersama Crew berharap kepada seluruh penumpangnya supaya tetap bersabar.

"Jangan marah sama kami dong, kami tetap berusaha menyeberangkan semua pemudik ke Samosir, Kata Pa Nanda Sitanggang dengan suara parau di Dermaga KMP Tao Toba, Ajibata.*