JAKARTA - Ketua Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) Wiranto menyatakan mundur sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat). Dia menyampaikannya dalam konferensi pers bertajuk 'Penyelematan Partai Hanura' di Hotel Atlet Century, Jakarta, hari ini, Rabu, 18 Desember 2019.

"Hari ini, di depan saudara-saudara semua, saya menyatakan mundur dari jabatan saya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura," ujar Wiranto.

Menurut Wiranto, alasannya mengundurkan diri karena ingin fokus pada tugas baru yang diberikan Presiden Jokowi yakni sebagai Ketua Wantimpres. "Saya berorientasi pada tugas saya. Tugas sebagai Wantimpres ini sangat kompleks, jadi tidak mungkin saya nyambi."

Mantan Menkopolhukam ini menerangkan alasan lainnya yakni di bawah kepemimpinan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dia merasa tidak dihormati sebagai pendiri partai.

Wiranto mempersoalkan petinggi Hanura yang tak mengundangnya untuk menghadiri musyawarah nasional (munas). Bekas Panglima ABRI ini juga pendiri Hanura yang mengikuti pemilu pertama pada 2009.

"Bagaimana mungkin saya, Munas tidak diundang? Ini Munas rohnya sudah berbeda, selalu ingin berkonflik dengan saya. Kalau saudara jadi saya, emang saudara kerasan? Tahan? Jadi, ini kesadaran politik saya. Saya mundur."

Wiranto berpendapat, sebetulnya tidak ada aturan dalam undang-undang yang melarang dirinya merangkap jabatan sebagai Dewan pembina Hanura dan Ketua Wantimpres.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Wantimpres, Wiranto melanjutkan, yang dilarang adalah merangkap jabatan sebagai pimpinan partai politik.

Nah, yang tergolong pimpinan partai adalah ketua umum dan pengurus harian. Maka, menurut Wiranto, ketua dewan pembina tak haram dijabat oleh anggota Wantimpres.

"Enggak usah dikejar, enggak usah disuruh, saya mundur atas kesadaran saya," ujar Wiranto.

Sejak ditunjuk sebagai Ketua Wantimpres, Wiranto diserang oleh para petinggi Hanura di bawah Ketua Umum OSO. Wiranto dituding haus jabatan dan berkepribadian ganda.

Bahkan, Wiranto dan Presiden Jokowi tak diundang membuka Munas Hanura pada hari ini.***