BANYUMAS - Setjen MPR RI, Ma'ruf Cahyono secara resmi membuka turnamen catur "Banyumas Cup 2019" di Balai Kelurahan Purwokerto Wetan, Purwokerto, Minggu (15/12/2019) kemarin. Turnamen catur terbesar di Banyumas khusus untuk pelajar dan warga Banyumas ini diikuti sekitar 140 peserta dari wilayah-wilayah kecamatan di Banyumas.

"Banyumas memiliki potensi pecatur muda khususnya putri. Prestasi ini harus dipertahankan dan dijaga. Karena itu event atau turnamen seperti ini perlu terus dilakukan," katanya usai membuka secara resmi turnamen catur kerjasama antara Banyumas Bishop Club (B2C) dengan The Cahyono Institut.

Menurut Ma'ruf, mempertahankan prestasi yang sudah diraih lebih sulit. Apalagi lawan juga melakukan persiapan. "Karena itu tryout seperti ini perlu terus dilakukan. Potensi pecatur muda kalau diasah terus tentu akan menghasilkan atlit-atlit catur yang membanggakan bagi Banyumas dalam lingkup nasional," kata Ma'ruf yang juga Direktur The Cahyono Institut.

Dalam kaitan itu, The Cahyono Institut sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan ingin ikut mengambil peran untuk menggali bibit-bibit pecatur muda di Banyumas. "Kita melakukan kerjasama dengan Banyumas Bishop Club dalam rangka ingin mengetahui bibit pecatur dari usia dini 11, 12, dan 13 tahun sampai yang senior dengan harapan potensi-potensi yang bagus khususnya catur di Banyumas bisa tergali dengan pertandingan dan try out untuk meningkatkan keterampilan mereka semua," kata pria kelahiran Bamyumas ini.

Selain itu, Ma'ruf menambahkan upaya-upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terkait juga dengan potensi-potensi yang ada dari generasi muda, termasuk membangun nasionalisme di kalangan generasi muda. "Ini adalah tanggungjawab kita semua. Pembangunan nasionalisme bukan hanya dalam tataran tahu dan paham tapi juga melalui cara-cara yang variatif dan inovatif. Para pecatur muda, olahragawan muda dan lain-lain perlu melakukan orientasi kebangsaan melalui bidang-bidang yang ada," ujarnya.

Dengan stimulan kegiatan ini, Ma'ruf berharap rasa nasionalisme terbangun dari proses belajar dan kegiatan-kegiatan konkrit seperti ini. "Anak-anak yang sekarang bertanding akan merasa terpanggil bahwa meraih prestasi untuk daerah adalah bagian juga dari nasionalisme," tuturnya.

Secara simbolis Ma'ruf Cahyono melangkahkan bidak catur sebagai tanda dibukanya secara resmi turnamen catur ini. Selanjutnya Ma'ruf menyaksikan pertandingan catur cepat antara pecatur cilik Zaidan Doni (peraih medali emas dalam kejuaraan catur tingkat nasional) dengan Salsabila (peraih medali emas pekan olahraga sekolah madrasah/Porsema).***