MEDAN-Proyek galian drainase Pemko Medan di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, terkesan amburadul dikerjakan perusahaan pemborong proyek tersebut.

Buktinya, tiang milik PLN dan Telkom tumbang dan tanah bekas galian dibiarkan berserak, tepatnya di Jalan Karya Sejati simpang Karya Darma Kelurahan Medan Polonia, Kecamatan Medan Polonia.

Kondisi ini akibat ketidakprofesionalan pemborong dalam mengerjakan proyek pembuatan drainase tersebut.

Ironisnya, selain tiang listrik PLN dan Telkom yang tumbang, tanah bekas galian sengaja dibiarkan menumpuk sehingga menganggu kenyamanan.

Apalagi di musim penghujan saat ini, tanah galian itu menjadi lumpur yang sangat mengganggu dan rentan mencelakai pengendara dan pejalan kaki yang melintas.

Ketua Umum Forga Polonia1234, Fakhruddin menyatakan, hal ini menunjukkan bahwa kinerja pengawasan Dinas PU Pemko Medan perlu segera dievaluasi dengan cermat karena sudah sering terjadi kerusakan dan gangguan terhadap kepentingan umum pada setiap proyek-proyeknya.

Dalam menunjuk pihak pengerjaan proyek kelihatan tidak profesional dan asal-asalan dalam mengerjakan proyek drainase di Kota Medan. “Ada apa ini dengan pihak ketiga atau pemborong pengerjaan proyek, kok sepertinya tidak becus. Kayak abal-abal gitu, soalnya enggak jelas nama perusahaan yang mengerjakan proyek yang berasal dari keputusan Musrembang," ujarnya.

Karena itu, ia menegaskan sekaligus meminta tolong kepada Plt Wali Kota Medan untuk membenahi sekaligus menanggapi keluhan warga tersebut. "Tolong Pak Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution agar segera mengevaluasi semuanya dari Dinas PU dan pemborong yang dinilai amatiran. Belum lagi tanah galian berserak di mana-mana dan lambat sekali dalam mengerjakan. Jika nggak mampu segera ganti pemborongnya, kalau bisa ganti plt Kadis PU-nya sekalian kalau tak beres seperti ini,” tegas Kocu, panggilan akrab Fakhruddin.

Sementara seorang warga Jalan Karya Bersama mengatakan, akibat ketidakbecusan itu, aliran listrik kawasan tempat tinggalnya sering padam karena tiang PLN yang tumbang gara-gara galian drainase. “Belum lagi lumpur di mana-mana ketika hujan tiba soalnya saat menggali pemborong proyek lambat untuk mengangkut tanah galian dan dibiarkan berserak di jalan, sehingga sangat mengganggu pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Tolong pak wali kota turun ke lokasi, lihat sendiri jangan duduk di kursi saja,” pungkasnya.

Sedangkan warga Kelurahan Polonia, Selwen Kumaren mengatakan, proyek galian yang saat ini berjalan di Jalan Karya Pembangunan sampai Karya Sejati dinilai sangat lamban pekerjaannya dan tidak fokus, sehingga sudah mengakibatkan kecelakaan pada warga yang melintas akibat lumpur yang berserakan ke jalan. "Apa tidak ada tindakan dari pihak Kelurahan setempat agar mengambil tindakan untuk menegur pihak pemborong yang mengerjakan proyek drainase tersebut.

Selwen Kumaren menegaskan, sebagai perpanjangan tangan Pemko Medan, sudah seharusnya pihak Kelurahan Polonia turun tangan dan memiliki kepedulian dalam mengatasi persoalan masyarakat di wilayahnya. "Pihak Kelurahan Polonia diminta agar mendobrak perusahaan pemborong proyek pekerjaan drainase di Kelurahan Polonia, agar ada solusi yang baik bagi masyarakat. Pasalnya, pihak pemborong sepertinya tidak mau tau dengan penderitaan yang dirasakan masyarakat dan cuek dengan semua keluhan masyarakat, Pemko Medan harus bisa mengambil tindakan tegas terhadap pihak perusahaan yang mengerjakan proyek drainase tersebut.