BATUBARA-Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan promosi terhadap perwira di jajaran Polda Sumut. Dikatakan Kapolres Batu Bara AKBP Robinson Sumatupang, dalam acara sertijab sabtu (14/12/2019) mutasi dan promosi yang dilaksanakan di Polres Batu Bara itu berdasarkan Surat Keputusan Kapolda Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Polda Sumut.

Salah satu pejabat yang mendapat promosi di Polres kabupaten Batu Bara adalah AKP Ferry Kusnadi. Mantan kasat Sabara yang baru menjabat dua minggu di Polres Nias Selatan ini dalam jabatan barunya dipromosikan sebagai Kasat Intel Polres Batu Bara mengantikan Romi Trio Manik, setelah berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan Pemerkosaan di Nisel.

Dari hasil pengungkapan pembunuhan dan pemerkosaan di Nias Selatan itu lah Ferry Kusnadi dapat mengenyam jabatan barunya sebagai kasat Intel di Polres Kabupaten Batu Bara.

Saat dikonfirmasi, Minggu (15/12/2019) pagi, AKP Ferry Kusnadi tak menampik perihal promosi jabatannya yang didapatkanya.

"Iya dua minggu menjabat sebagai Kasat Sabara di Nisel, Ini saya masih ke Nias dahulu untuk menerima reward dari Kapolres dan acara sertijab,” ucapnya untuk wartawam Gosumut.com, minggu (15/12/2019).

Ferry Kusnadi mengatakan, amanah yang diberikan kepadanya sebagai kasat Intel Polres Batu Bara akan dijalankan dengan sebaiknya - baiknya, serta profesional.

Bagaimana Sepak Terkang Ferry Kusnadi di Institusi Polri ? Ferry Kusnadi dalam karirnya cukup memberikan prestasi dan pengaruh besar, Ia pernah bertugas di Polres Tapanuli Utara di tahun 1998 dan berhasil menggagalkan 50 kilogram ganja siap edar dan membasmi 3 hektar ladang ganja hingga selama 18 jam melakukan baku tempakan yang berakhir mengugurkan sejumlah tersangka.

Ferry Kusnadi juga tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting di institusi Polri dan meraih penghargaan dari Bank Negara Indonesia (BNI) atas keberhasilanya mengungkap kasus dua jambret Kota Pematangsiantar yang menewaskan Pegawai BNI, Rara Sitta saat dirinya masih menjabat di Katim Jatanras Polda Sumut.

Kemudian saat menjabat Kanit Reskrim Di Polsek Patumbak, Ferry Kusnadi dikenal tegas dan wibawa, sejumlah markas pembuatan dan peredaran uang palsu pun pernah ia tangkap. Kemudian ia berhasil menggagalkan sindikat peredaran narkotika dan mengamankan dua kurir asal Aceh dengan barang bukti ganja seberat 30 kilogram.

Selama di Polsekta Patumbak itu, Ferry juga berhasil Menangkap dua tersangka kurir narkoba jenis pil ekstasi sebanyak 5.400 butir dan mengagalkan 2.430 Kilogram Bawang Merah Ilegal.

Tak hanya itu, Ferry berhasil meringkus Leni alias Eni (36), pelaku penculikan bayi. Kemudian selama dipolsekta Patumbak tersebut, ia berhasil meringkus tersangka Alter Alamsyah (53) yang sering pungli uang bongkar muat mobil Box serta meringkus pembuat laporan palsu.

Sebelum Jadi Kasat Intelkam di Polres Batu Bara, Ferry Kusnadi pernah berkiprah sebagai Kanit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Polres kabupaten Simalungun, sebelumnya bertugas di Polres kabupaten Deliserdang.

Atas sejumlah pencapaiannya, perlahan tapi pasti, Ferry Kusnadi selanjutnya mendapatkan promosi jabatan Kanit Reskrim Polsek Serbelawan, Kanit Ekonomi Polres Simalungun, setelah menanamkan prestasinua sebagai Kanit Reskrim Polsekta Patumbak akhirnya dipromosikan menjabat Panit I Unit III Dit Reskrimum Poldasu, Katim Jatanras Panit I Unit III Poldasu, Kasat Sabara Polres Nias Selatan dan saat ini resmi menjabat Kasat Intel Polres kabupaten Batu Bara.

Riwayat Pendidikan Ferry Kusnadi Berawal dari Jajakan Kangkung dan Mengajar Karate. Ferri Kusnadi yang memiliki dua putri berparas cantik ini tak menampik bila dirinya bisa menjadi polisi berawal dari jajakan kangkung dan mengajar karate.

Dari hasil jajakan kangkung itu lah Ferry dapat mengenyam pendidikan sekolah dasarnya hingga tamat. Setalah menamatkan SD di tahun 1987 ia pun memilih sekolah tehnik sederajat SMP pada tahun 1987 dan tamat di tahun 1990.

Guna mencari uang tambahan untuk melanjutkan biaya sekolah di STM Negeri 3 Medan, Ferry yang punya keahlian bela diri di bidang karate ini pun ikut mendampingi abang kandungnya mengajar karate hingga tamat di tahun 1992.

“Sebelum tamat sekolah tehnik dan STM saya ikut-ikut abang ngajar karate. Dari dua tempat ada juga 100 muridnya. Dari itu lah uangnya buat sekolah,” ujarnya.

Pendidikan di Polri

Ferry Kusnadi merupakan jebolan alumni SEBA Prajurit Karir di tahun 1994 dan kemudian melanjutkan pendidikan Scapa Polrinya pada tahun 2009.

Ferry Kusnadi Selalu Tertantang Tangani Kasus Korupsi. AKP Fery Kusnadi ternyata punya pengalaman menantang selama berkarir di institusi kepolisian.

Baginya selama menangani kasus tindak pidana korupsi (tipikor) di daerah Simalungun pada tahun 2009-2013 ternyata punya kesan tersendiri hingga saat ini.

“Setiap orang pasti punya pengalaman berkesan dan menantang. Dan itu tak melulu soal urusan asmara maupun perihal dunia ekstrem. Menangani kasus tipikor itu selalu ada tantangan yang lebih ekstrem menurut saya, karena banyak melibatkan institusi, kelompok maupun individu. Jadi, gak bisa sembarangan,” ungkapnya.

Bagi Ayah dari dua putri cantik ini, menangani kasus Tipikor yang sulitnya karena banyak yang punya kepentingan politik, apalagi berhubungan dengan kebijakan publik. Kesulitan itu pastinya tak lepas dari menjaga nama baik institusi polri tempat ia bernaung saat ini.

“Pengalaman tangani kasus Tipikor yang paling berkenang waktu saya masih di Simalungun, waktu itu melibatkan nama petinggi Pejabat Daerah Simalungun. Jadi banyak tekanan baik dari internal maupun eksternal. Kepentingan sana sini bercampur jadi satu,” katanya sembari mengenang kisahnya sebagai kanit Tipikor Reskrim Polres Simalungun.

Di institusi polri tutur Fery yang 24 tahun mengenyam tugas di reserse kriminal ini bukan melulu soal kriminal jalanan di masyarakat seperti lalu lintas, pencurian dan perampokan, perjudian dan peredaran uang palsu, transaksi seksual dan narkotika saja. Namun adanya penanganan kasus tindak pidana korupsi. Di sana lah letak kesulitannya, karena antara hukum dan politik bercampur padu.

“Gak mudah tangani kasus korupsi. Banyak yang bilang hukum bisa dipolitisasi. Ada kepentingan rakyat, sosial, bisnis bahkan partai. Jadi harus benar-benar hati-hati. Butuh teamwork yang cocok, gak bisa sendiri. Karena yang dipertaruhkan adalah nama institusi Polri,” ungkapnya.

Saat ditanya Soal karir di institusi Kepolisian ia tak mematok target tertentu, yang paling penting dirinya dekat dengan masyarakat dan mengalir saja seperti air. Yang salah dihukum yang benar dibela.

“Semua keluh kesah masyarakat sebisa mungkin ditangani tanpa memandang itu siapa. Namun, kalau soal para bandit jalanan dan pelaku tindak pidana yang meresahkan masyarakat gak segan saya langsung menindak dan ringkusnya,” pungkasnya.

Curriculum Vitae/ Daftar Riwayat Hidup

Nama: Ferri Kusnadi Tempat Tanggal Lahir: Medan, 20 Januari 1974 Motto: Berpikir Hari Ini Dan Berbuatlah Ayah: Almmarhum Mhf Yusuf Ibu: Almh. R Siregar Istri: AKP Tio Maria Sijabat Anak: Fasya Priscillia, Fany Frilin.

SD : 1981-1987 SD Negeri 060862 Pulau Brayan Bengkel SMP : 1987-1990Sekolah Tehnik Negeri 3 Jalan Timor Medan STM : 1989-1992 STM Negeri 3 Medan. Sarjana 1 : 1995 Universitas SM Raja Taput Hukum.

1995-2003 Bareskrim Polresta Taput 2004-2008 Bareskrim Polres Deliserdang 2009-2013 Kanit Tipikor Polres Simalungun 2013-2015 Kanit Reskrim Polsek Serbelawan 2015 Kanit Ekonomi Polres Simalungun 2015-2018 Kanit Reskrim Polsekta Patumbabak. 2018 Panit I Unit III Dit Reskrimum Poldasu 2019 Katim Jatanras Panit I Unit III Poldasu, Kasat Sabara Polres Nias Selatan dan saat ini menjabat Kasat Intel Polres Batu Bara.*