MEDAN Bakal Calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota Medan, Dr. Drs. H. Mhd Syafii, SH, MH, MSi mengapresiasi setiap hajatan, baik di tempat umum, sekolah-sekolah maupun perkantoran yang digelar menampilkan atraksi dan simbol-simbol adat budaya lokal.

‘’Ini sebagai bentuk pelestarian dan upaya memperkenalkan adat budaya dari generasi ke generasi,’’ sebut Mhd Syafii usai menghadiri malam adat Melayu dipernikahan putra Pj. Bupati Pakpak Bharat Asren Nasution, Lettu Inf Mohd Yasser Nasution dengan Dita Cut Aisyah Rangkuty yang merupakan putri Mayjen TNI Eko Margiyono yang saat ini menjabat Pangdam Jaya dikediaman Asren di Jalan Eka Suka, Kelurahan Gedung Johor, Medan, Jumat (13/12/2019) malam.

Selain adat Melayu, di pesta pernikahan tersebut juga menampilkan adat istiadat Mandailing serta Pakpak.

‘’Kita tentunya bangga, budaya tradisional yang ada memang harus dilestarikan. Tidak hanya Melayu, Mandailing dan Pakpak, tetapi adat budaya etnis lainnya yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. Ini adalah identitas kita, jangan sampai tergerus dan punah. Harus kita perkenalkan dari generasi ke generasi,’’ tandas Mhd Syafii.

Khusus di Kota Medan, melihat dari sejarah merupakan tanah Melayu Deli. ‘’Contohnya di sekolah Asy Syafiiyah Internasional Medan, sejak berdiri hingga saat ini seminggu sekali wajib mengenakan busana Melayu seperti setelah teluk belanga,’’ ucap Mhd Syafii yang merupakan pemilik sekolah tersebut.

Begitu juga di Karo, di Tapanuli dan kabupaten/kota lainnya di Sumut harus membangun identitas dengan mengangkat kearifan budaya masing-masing. ‘’Ini penting, sebab dalam era digital saat ini, masyarakat, terutama remaja dan pemuda rentan akan pengaruh budaya asing,’’ cetus Mhd Syafii.

Untuk itu, jika terpilih kelak menjadi Wali Kota atau Wakil Wali Kota Medan, Mhd Syafii berkomitmen akan menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya bangsa, agar tetap eksis dan utuh.

‘’Kita akan meningkatkan anggaran, menyiapkan peraturan dan membuat kalender even yang tetap di satu lokasi yang memadai dimana Kota Medan dapat menjadi miniaturnya Sumatera Utara, bahkan Indonesia,’’ tutup Mhd Syafii, etnis Melayu sahabat semua suku bergelar Datok Panglima Mudo ini.