ASAHAN-Menurut peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata mengatakan bahwa sekolah adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dan program adiwiyata ialah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Dari Amanat yang terkandung dalam peraturan menteri tersebut Kabupaten Asahan terus berpacu dalam meningkatkan Kwalitas Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

"Untuk mewujudkan harapan tersebut Kabupaten Asahan dibawah Kepeminpinan Bupati H. Surya, BSc dan Sekretaris Daerah Taufik Zainal Abidin, S.Sos, MSi melalui Dinas lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan Drs. H. Hayatsyah, MPd selalu memberikan dorongan dan pembinaan kepada sekolah-sekolah di kabupaten Asahan," jelas Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan Bambang HS.

Bambang menjelaskan bahwa Buah dari kerja keras tersebut akhirnya pada tahun 2019 Kabupaten Asahan kembali memperoleh Penghargaan Adiwiyata Mandiri yakni MIN 4 dan MTsn Sengon Sari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diserahkan Langsung Oleh Menteri LHK Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wanabakti, Jumat (13/12/2019).

Bambang juga menjelaskan bahwa untuk Tahun 2019 Kabupaten Asahan mengirimkan Sekolah mandiri sebanyak 2 Sekolah dan Tingkat Nasional sebanyak 9 Sekolah namun yang berhasil hanya 2 Sekolah.

"Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan 13 kalinya sejak tahun pertama dilaksanakan pada tahun 2006," jelas Menteri LHK mengawali sambutan.

Adiwiyata merupakan pendidikan lingkungan hidup. Adapun sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berwawasan lingkungan. Adiwiyata merupakan upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapat ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Pada tahun 2019, diterangkan Menteri LHK sudah 1372 sekolah yang diusulkan dinas LHK yang terdiri dari 1196 sekolah negeri dan 176 sekolah swasta dari 256 kota/kabupaten di 32 provinsi.

"Sekolah Adiwiyata telah memberikan kontribusi berupa pengurangan timbunan sampah sampai pengelolaan sampah dengan 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle," pungkas Menteri Siti Nurbaya.*