NISEL-Sambil melaksanakan reses masa persidangan ke-I, Tahun sidang 2019-2020, Anggota DPRD Nisel dari Dapil V, Nurlimawati Loi menyalurkan bantuan kepada 100 janda dan duda, bertempat di Desa Hilinamoniha, Kecamatan Toma, Rabu, (4/12/2019).

Santunan itu disalurkan kepada para janda dan duda di 2 Desa yakni Desa Hiliasi dan Desa Hilinamoniha dan bakti sosial ini juga akan dilakukan di desa lain pada reses masa persidangan berikutnya.

Nurlimawati dalam sambutannya mengatakan, memasuki acara reses masa persidangan ke-I, ia yang sudah dipercaya menjadi representatif masyarakat Dapil V, tak lupa mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh warga yang hadir dan telah berkenan memberikan dukungan serta kepercayaannya kepada dia pada Pemilihan legislatif Bulan April 2019.

"Dalam Pemilu April 2019 yang lalu, amanah yang Bapak-Ibu percayakan kepada saya, akan terus saya jaga dan perjuangkan setiap aspirasi dari masyarakat. Tentu dengan proses yang tidak harus selalu mudah dan terbuka lebar. Kita perlu berjuang bersama-sama dan saling bekerja bersama. mengingat janji kampanye saya beberapa waktu lalu, untuk mengupayakan kesejahteraan bersama, pemerataan keadilan, dan percepatan pembangunan, tentu perlu terus-menerus diperjuangkan. Namun, kembali saya hendak mengingatkan bahwa, semua perlu proses," tuturnya.

Menurut politisi milenial dari Partai Solidiratis Indonesia (PSI) itu, semua proses bergantung pada seberapa besar kepercayaan yang dibangun bersama, seberapa kuat kerja sama dan dukungan yang diberikan oleh semua pihak.

Ia mengungkapkan, 800 suara yang ia raih di Kecamatan Toma pada Pemilu Legislatif Bulan April lalu merupakan representasi dari kepercayaan, harapan, dan semangat dua ribu orang.

Ia menambahkan, kepercayaan tersebut perlu dijaga bersama dan program pembangunan yang menjadi harapan bersama perlu direalisasikan.

"Mengapa saya mengatakan perlu kita realisasikan, karena kita memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing untuk program pembangunan dan kemajuan bersama. Saya sebagai bagian dari legislatif, tanpa pemerintah eksekutif di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa tidak berarti apa-apa. Begitu pun pemerintah eksekutif tanpa legislatif tidak bisa bekerja optimal. Dan yang terpenting, pemerintahan tanpa Bapak-Ibu adalah nihil, tidak berarti. Untuk itu kita semua berperan dalam proses ini. Kemajuan bersama adalah keberhasilan kita. Kegagalan pembangunan juga karena kita. Seringkali kita menyalahkan pihak-pihak tertentu tanpa menyadari ketiadaan peran kita. Mari kita mengawali proses ini dengan mengubah pola pikir dan cara pandang kita untuk lebih terbuka, maju, visioner, dan inovatif," tandasnya.

Sebagai penyambung lidah masyarakat, maka melalui kegiatan reses, ia akan mendengarkan dan menampung setiap aspirasi masyarakat mungkin belum tersampaikan, belum didengar bahkan terlupakan selama ini terutama dalam bentuk program pembangunan.

"Kesempatan ini adalah ruang untuk diskusi yang membangun, yang konstruktif bukan saling tuding atau mencari siapa yang salah atau perlu disalahkan. Bapak-Ibu punya banyak kesempatan untuk menyampaikan banyak aspirasi, cerita, dan masukan yang akan saya bawa ke meja kerja saya, untuk dirumuskan, diperjuangkan, dan dituangkan dalam rancangan program kerja pemerintah daerah bersama SKPD terkait. Semoga proses ini menjadi kesempatan emas bagi kita semua, dan semoga Tuhan menyertai kita dengan tuntunanNya, sehingga cita-cita dan semangat kita untuk Nias Selatan yang lebih baik, lebih maju dan berdaya saing dapat terlaksana," pungkasnya.

Usai penyampaian kata-kata sambutan, dilanjutkan dengan sesi penyampaian aspirasi masyarakat dan tanggapan dari anggota DPRD Nisel, Nurlimawati Loi.

Hadir saat itu, Kabag Kesekretariatan, Program dan Keuangan Setwan Nisel, Arozatulo Maduwu, Sekcam Toma, para Pj.Kepala Desa dan sejumlah Kades terpilih, tokoh adat, agama, masyarakat dan para undangan lainnya.*