JAKARTA - Ledakan telah terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Selasa (3/12/2019) pagi hari. Polisi menyebut, ledakan bersumber dari granat asap.

Di mesin pencari Google, pada petang di hari yang sama, sejumlah kueri muncul ketika dimasukkan kata 'Granat Asap'. Kueri tersebut juga menggambarkan jejak pencarian atau upaya stalking pengguna internet di google.

Teratas, ada kueri, 'granat asap adalah', disusul 'granat asap di monas', dan selanjutnya 'granat asap monas', 'granat asap itu apa', 'granat asap milik polisi', 'granat asap milik siapa', dan terakhir 'granat asap apa'.

Jika tak meng-klik satupun dari sugesti tersebut dan tetap pada kata kunci inti yakni 'granat asap', laman Google akan menampilkan berbagai informasi, mulai dari pemberitaan ledakan granat asap di Monas, foto-foto, literasi dari ensiklopedia, dan ulasan media terkait granat asap, hingga toko-toko daring yang menjual granat asap. Meskipun, granat asap yang dijual bebas tersebut belum tentu memiliki spesifikasi yang sama dengan yang biasa digunakan aparat keamanan, ataupun yang meledak di Monas tadi pagi.

Saat mencoba masuk ke foto-foto dengan meng-klik 'lihat semua', didapati bukan hanya foto yang tersedia tapi juga informasi 'penelusuran terkait'. 'Penelusuran terkait' yang direkam otomatis oleh mesin pencari ini, setidaknya menyebutkan beberapa penelusuran pengguna internet sebagai berikut:

1) Cara Menggambar Bom

2) Gambar Granat Meledak

3) Granat Frag

4) Flash Bang

***